kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.346   18,00   0,11%
  • IDX 7.653   109,14   1,45%
  • KOMPAS100 1.058   10,62   1,01%
  • LQ45 803   8,03   1,01%
  • ISSI 254   2,06   0,82%
  • IDX30 415   4,15   1,01%
  • IDXHIDIV20 476   4,33   0,92%
  • IDX80 120   1,20   1,02%
  • IDXV30 122   0,97   0,80%
  • IDXQ30 132   1,16   0,88%

Kurangi Pakai Dolar AS, Transaksi dengan Mata Uang Lokal Tembus US$ 11,7 Miliar


Senin, 28 Juli 2025 / 05:32 WIB
Kurangi Pakai Dolar AS, Transaksi dengan Mata Uang Lokal Tembus US$ 11,7 Miliar
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga semester I 2025, nilai transaksi Local Currency Transaction (LCT) atau kerja sama penggunaan mata uang lokal mencapai US$ 11,7 miliar.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemakaian transaksi dengan menggunakan uang lokal makin meningkat tajam.

Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga semester I 2025, nilai transaksi Local Currency Transaction (LCT) atau kerja sama penggunaan mata uang lokal mencapai US$ 11,7 miliar. Angka ini meningkat tajam dibandingkan nilai transaksi LCT pada semester I 2024 sebesar US$ 4,70 miliar.

Bukan cuma nilai transaksinya, jumlah nasabah yang menggunakan transaksi pakai uang lokal juga tumbuh signifikan sekitar 45% dibandingkan tahun sebelumnya.

Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan, melihat transaksi LCT yang meningkat, Satuan Tugas Nasional (Satgasnas) LCT akan terus mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Hal tersebut disampaika Filianingsih dalam Pertemuan Komite Kerja Tingkat Deputi Satgasnas LCT di BI, Jakarta, Jumat (25/7/2025), yang menyepakati rencana strategis dan program kerja hingga tahun 2026.

Adapun perkembangan positif LCT sejalan dengan komitmen dan konsistensi Satgasnas LCT dalam melakukan penguatan sinergi antarotoritas dan mitra strategis, penyesuaian kebijakan insentif. Serta sosialisasi yang targeted, terintegrasi, dan terencana, termasuk kepada pelaku usaha ekspor-impor.

Filianingsih mengatakan, capaian tersebut didukung oleh upaya menjangkau pemanfaatan LCT lebih luas di berbagai sektor dan wilayah, termasuk perluasan partisipan Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).

“Perluasan kerja sama LCT terus dilakukan dengan penambahan negara mitra baru, yaitu Korea Selatan pada September 2024 dan Uni Emirat Arab pada Januari 2025,” kata Fillianingsih mengutip keterangan tertulis, Jumat (25/7/2025).

Baca Juga: BI dan PBOC Perkuat Penggunaan Mata Uang Lokal untuk Transaksi Bilateral

Kerjasama dengan negara mitra eksisting seperti Malaysia dan Thailand, juga terus diperkuat melalui perluasan cakupan transaksi untuk mendukung investasi portofolio, yang mulai diimplementasikan Maret 2025 serta  penandatangan MoU penguatan LCT dengan Tiongkok.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan menyoroti peran penting LCT dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi, di tengah dinamika global maupun domestik.

Ia mengungkapkan, pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan baik untuk memitigasi dampak kebijakan tarif AS dan geopolitik global, melalui proses negosiasi tarif dengan AS dan juga menyepakati I-EU CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement).

“Serta terus melakukan mitigasi risiko domestik melalui berbagai stimulus untuk menjaga daya beli dan mendorong konsumsi serta investasi,” ungkapnya.

Mengingat risiko global masih berpotensi mengganggu stabilitas nilai tukar, Ferry Irawan mengajak Kementerian dan Lembaga terkait untuk berkomitmen sesuai peranannya dalam mendorong perluasan penggunaan LCT, terutama pada sektor-sektor ekonomi potensial seperti sektor pertambangan, mineral, migas serta sektor pertanian dan agroindustri.

Baca Juga: BI dan Bank Sentral China Perpanjang Perjanjian Bilateral Mata Uang Lokal

Perluasan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara diharapkan dapat semakin berkontribusi nyata terhadap penguatan stabilitas makroekonomi nasional, sekaligus memitigasi risiko volatilitas nilai tukar yang bersumber dari dinamika global.

Ke depan, Kementerian/Lembaga anggota Satgas Nasional LCT akan makin memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan, serta menyelaraskan program kerja lintas sektor, termasuk melalui asesmen, survei berkala, dan pertukaran data, untuk mengoptimalkan implementasi LCT serta memastikan dampak positifnya bagi masyarakat.

Selanjutnya: Gaji RT & RW Jakarta Naik 25% 2025 Ini, Cek Syarat Ketua RT & RW

Menarik Dibaca: 6 Rekomendasi Drama Korea Action Militer Tentara Penuh Aksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×