kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kuning dan bau apek, warga kembalikan raskin


Rabu, 11 Juni 2014 / 11:45 WIB
Kuning dan bau apek, warga kembalikan raskin
ILUSTRASI. Mentimun bermanfaat melunturkan lemak perut.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

YOGYAKARTA. Sebagian warga di Kabupaten Gunungkidul mengembalikan beras miskin (Raskin) ke Balai Desa setempat. Sebab, beras yang dibagikan setiap bulan ini dirasa tak layak konsumsi karena berwarna kekuning-kuningan dan berbau apek.

"Beras memang dalam kondisi buruk dan tidak layak dikonsumsi," kata Kepala Desa Kepek, Wonosari Gunungkidul, Bambang Setiawan Budi Santoso, Rabu (11/6).

Di Desa Kepek, Wonosari, Gunungkidul, warga yang menerima Raskin ada 289 KK. 31 keluarga telah mengembalikan beras yang diterima.

Total beras yang sudah dikembalikan ke Balai Desa Kepek mencapai 465 kilogram. Menurut dia, banyak warga di desanya yang mengantungkan hidup dari pembagian raskin.

Namun demikian, apa yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan. "Kasihan masyarakat mendapat beras yang tidak layak. Padahal mereka membutuhkan," kata Bambang.

Terkait peristiwa ini, dia sudah melaporkannya ke Kecamatan dan bagian Kesra Pemkab Gunungkidul. Selain itu, dia juga berkoordinasi dengan seluruh kepala dukuh agar mengecek langsung ke warga melihat kualitas raskin yang diterima. "Kita cek, jika kualitasnya jelek harus dikembalikan," tandasnya. (Wijaya Kusuma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×