Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan
JAKRTA. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, memaparkan hasil kerjanya dalam penyaluran program beras miskin alias raskin.
Menurut Agung, realisasi penyaluran program raskin pada kuartal I 2014 sudah mencapai 74,39% dari target.
Realisasi raskin yang diberikan kepada rumah tangga sasaran di kuartal pertama tidak hanya untuk bulan Januari, Februari, Maret, dan April saja. Tetapi, juga terdapat anggaran raskin untuk bulan November dan Desember 2014, yang penyalurannya dipercepat.
"Percepatan dilakukan untuk menutupi kebutuhan bencana yang terjadi di bulan Februari dan Maret lalu," kata Agung, Senin (21/4) di Jakarta.
Dari peyaluran di kuartal pertama itu, tingkat realisasi tertinggi terjadi di provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 98,67%, sedangkan untuk tingkat penyaluran terendah terjadi di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara ada empat provinsi lain yang tingkatnya di bawah 50%. Keempat daerah itu antara lain provinsi Bangka Belitung sebesar 49,96%, Riau 49,48%, Kalimantan Timur 47,48%, Maluku 46,68%, dan NTT.
Adapun dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2014, total subsidi untuk raskin sebesar Rp 18,8 triliun. Total, ada 15,5 juta rumah tangga sasaran yang mendapat bantuan raskin.
Subsidi tersebut mencakup penyaluran raskin 2,79 juta ton. Setiap rumah tangga sasaran akan mendapatkan raskin 15 Kilogram (kg) per bulan dengan harga beli Rp 1.600 per kg. Artinya, setiap pembelian 1 kg raskin, pemerintah memberikan subsidi Rp 6.730.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News