kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

KTT ASEAN Berpeluang Tambah Kerjasama Baru dan Implementasi Kendaraan Listrik


Jumat, 28 April 2023 / 13:10 WIB
KTT ASEAN Berpeluang Tambah Kerjasama Baru dan Implementasi Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid bersama Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) dan juga Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023 yang diselenggarakan di Indonesia berpotensi menambah kerja sama baru dan implementasi kendaraan listrik yang ramah lingkungan di ASEAN.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan bahwa ada total delapan pertemuan dengan format pleno dan retreat yang akan diadakan di Puncak Waringin, Labuan Bajo.

Di sela-sela agenda utama KTT ASEAN 2023, juga akan dibahas kerja sama ekonomi regional seperti Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA). Pokok pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu yang disoroti di Labuan Bajo.

Baca Juga: Sebanyak 550 Delegasi Bakal Hadiri KTT Asean Summit 2023 di Labuan Bajo

Selain itu, melalui KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, sudah ada beberapa hal yang nantinya akan disepakati, salah satunya mengenai ekosistem industri dan perdagangan kendaraan listrik (EV) di ASEAN.

Menurut Arsjad, kesepakatan tersebut diproyeksikan dapat berkontribusi untuk upaya dekarbonisasi di ASEAN, di mana saat ini kawasan tersebut menyumbang 8% emisi karbon dunia.

"Kesepakatan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN akan sangat mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN dan juga mendorong komitmen net zero yang dapat menarik investasi dalam hilirisasi ekosistem industri EV," kata Arsjad dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/4).

Baca Juga: ​Labuan Bajo, Surga di NTT: Tempat Wisata dan Akses Menuju Labuan Bajo

Selain itu, dia juga memperkirakan kesepakatan ini menawarkan peluang bisnis baru bagi sektor swasta dalam ekonomi hijau. Ini menjadi penegasan komitmen ASEAN terhadap Perjanjian Paris demi tujuan net nol karbon.

"Indonesia secara khusus memiliki peluang untuk menjadi negara yang memimpin ekosistem industri dan perdagangan kendaraan listrik di ASEAN, dengan cadangan sumber daya nikel yang mencapai sepertiga dari cadangan dunia," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×