kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

KPK periksa Panitera MK soal suap Pilkada Tapanuli


Senin, 15 Desember 2014 / 12:07 WIB
KPK periksa Panitera MK soal suap Pilkada Tapanuli
ILUSTRASI. Promo Indomaret Super Hemat Periode 28 Juni-4 Juli 2023.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini menjadwalkan pemeriksaan terhadap panitera Mahkamah Konstitusi (MK), Kasianur Sidauruk, terkait dugaan suap kepada hakim MK pada perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Kabupaten Tapanuli Tengah. Kasianur akan diminta keterangannya untuk tersangka Raja Bonaran Situmeang.

"Diperiksa untuk Bonaran," ujar Kasianur kepada wartawan di KPK, Jakarta, Senin (15/12/2014).

Bonaran merupakan tersangka kasus dugaan suap penanganan sengketa PHPU Kepala Daerah Tapanuli Tengah (Tapteng) di Mahkamah Konstitusi (MK). Saat pencalonan, Bonaran berpasangan dengan Syukran Jamilan Tanjung.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Bonaran mendekam di Rutan Pomdam Guntur Jaya (baca: KPK Tahan Bupati Tapanuli Tengah Bonaran Situmeang). Pada putusan mantan Ketua MK Akil Mochtar, Bonaran disebut terbukti menyuap Akil sebesar Rp 1,8 miliar. Uang itu diduga kuat terkait dengan pelaksanaan Pilkada Kabupaten Tapteng.

Akil melalui Bakhtiar meminta uang kepada Bonaran Rp 3 miliar. Namun, jumlah uang yang disetor ke rekening CV Ratu Samagat hanya Rp 1,8 miliar. Bakhtiar meminta bantuan Subur Efendi dan Hetbin Pasaribu untuk menyetorkan uang tersebut masing-masing sebanyak Rp 900 juta.

Bonaran sudah membantah memberi suap kepada Akil. Ia menyebut sangkaan KPK kepadanya tidak tepat sebab Akil tidak termasuk hakim panel yang menangani perkaranya di MK. Ia juga mengaku tidak punya uang untuk menyuap.

Kasianur sebelumnya sudah pernah dimintai keterangan oleh KPK untuk Akil untuk kasus dugaan suap di beberapa pilkada. (Eri Komar Sinaga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×