Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap konsultan komunikasi politik Irfan Wahid terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi pembangunan proyek pusat olahraga Hambalang. Pria yang lebih dikenal dengan nama Ipang Wahid itu dipanggil sebagai saksi mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
"Dimintai keterangan sebagai saksi AU," kata Kepala Bidang Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (25/7).
Sayang, hingga kini, enterpreuner pemilik biro konsultan Fastcom itu belum terlihat hadir di kantor KPK. Contoh politikus hasil besutan keponakan mantan Presiden Abdulrahman Wahid itu seperti Adang Darajatun - Dani Anwar saat pilgub DKI tahun 2007 dan Partai Keadilan Sejahtera. Ia diduga sempat menjadi konsultan bagi Anas saat kongres Partai Demokrat tahun 2010 lalu.
Sekedar catatan, Anas ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga mendapatkan gratifikasi dari perusahaan pemenang tender proyek Hambalang, PT Adhi Karya. Sebagai mantan anggota DPR ia disangkakan dengan pasal penyalahgunaan wewenang. Namun hingga kini KPK belum melakukan penahanan terhadap yang bersangkutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News