kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KPK periksa Ketua Panitia Kongres PD 2010


Rabu, 10 Juli 2013 / 13:24 WIB
KPK periksa Ketua Panitia Kongres PD 2010
Mesin sterilisasi pangan dan susu produksi start up Inagi.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Politikus Partai Demokrat Didik Mukrianto terkait penyidikan kasus dugaan penerimaan hadiah terkait proyek Hambalang, Rabu (10/7). Didik akan diperiksa untuk tersangka kasus itu, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

“Diperiksa sebagai saksi bagi tersangka AU (Anas Urbaningrum),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha.

Adapun, Didik tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta sekitar pukul 10.30 WIB dengan mengenakan batik hitam.

Kepada wartawan, Didik mengaku akan diperiksa dalam kapasitasnya selaku ketua panitia penyelenggaraan Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung. Dalam kongres tersebut, Anas terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat.

“Dalam perspektif itu, kan saya ketua panitia kongres,” kata Didik.

Dia menduga, pemeriksaan KPK hari ini adalah untuk mengkonfirmasi sejumlah hal mengenai penyelenggaraan Kongres Partai Demokrat 2010. Selebihnya, Didik berjanji mengungkapkan materi pemeriksaannya nanti.

“Nanti poinnya akan saya sampaikan setelah pemeriksaan. Ini kan pemeriksaannya belum,” ujarnya.

Dalam kasus dugaan penerimaan hadiah terkait proyek Hambalang, KPK menetapkan Anas sebagai tersangka. Anas diduga menerima pemberian hadiah atau janji terkait proyek Hambalang saat dia masih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Hadiah tersebut, diduga berupa Toyota Harrier dan hadiah lainnya yang belum diungkapkan KPK.

Kini, KPK mendalami keterkaitan antara penyelenggaraan Kongres Partai Demokrat 2010 dengan gratifikasi yang diduga diterima Anas. Diduga, ada aliran dana BUMN ke Kongres tersebut. Sebelumnya, KPK telah memeriksa saksi lain yang berkaitan dengan kongres, di antaranya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa dan Manajer PT Aston Tropicana Bandung yang bernama Yogi.

Usai diperiksa KPK beberapa hari lalu, Saan Mustopa mengaku dicecar penyidik mengenai startegi pemenangan Anas dalam Kongres 2010. Dia juga ditanya mengenai teknis penyelenggaraan Kongres di Bandung tersebut. Sementara itu Yogi mengakui ditanya mengenai acara Partai Demokrat di Hotel Aston. Yogi membenarkan Demokrat pernah menggelar acara di hotel tersebut beberapa waktu lalu.

Diduga, Hotel Aston merupakan tempat dikumpulkannya para ketua dewan pimpinan cabang (DPC) Demokrat sebelum Kongres berlangsung. Di sana, para ketua DPC sudah diarahkan untuk memilih Anas. (Icha Rastika/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×