kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Ketua Panitia: Dana Kongres Demokrat dari DPP


Rabu, 10 Juli 2013 / 19:53 WIB
Ketua Panitia: Dana Kongres Demokrat dari DPP
ILUSTRASI. Bongkar muat?semen di Jakarta, Rabu (28/11).?KONTAN/Baihaki


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua Panitia Kongres Partai Demokrat Didik Mukrianto membantah adanya aliran dana dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan Kongres Partai Demokrat tahun 2010 lalu. Menurutnya persoalan dana kongres diatur oleh mantan Ketua Umumnya Hadi Utomo.

"Semua koordinator oleh ketum dan ketum langsung perintahkan staf bendahara di DPP," kata Didik saat ditemui di kantor KPK, Jakarta, Rabu (10/7).

Pria yang baru saja menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas tersangka Anas Urbaningrum itu menyebut dana penyelenggaraan kongres itu berasal dari DPP Partai Demokrat. Hanya saja dia tak merinci dari mana dana itu berasal. Didik hanya menegaskan pendanaan partai berasal dari sumber-sumber yang sah sesuai dengan konstitusi.

"Saya tidak punya domain untuk mengurusi dari mana asal keuanganan PD. Silakan ditanya ke bendahara DPP," imbuhnya.

Kemudian, saat ditanya mengenai upaya pemenangan tiga kandidat yaitu Anas Urbaningrum, Marzuki Alie dan Andi A. Mallarangeng, Didik membantah dirinya tidak terlibat. Kata dia, terkait pemenangan calon ketua umum itu diatur oleh masing-masing kandidat bukan oleh panitia kongres. Menurutnya ia hanya fokus pada penyelenggaraaan kongres.

Sebelumnya Ketua KPK Abraham Samad telah membenarkan ihwal adanya aliran dana dari sejumlah BUMN untuk upaya pemenangan Anas Urbaningrum sebagai Ketum Partai Demokrat. Kabar yang beredar ada 5 BUMN yang menyumbang masing-masing sekitar Rp 500 juta-Rp 600 juta untuk pemenangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×