Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, menegaskan KPK belum mengambil kesimpulan menyangkut aliran dana BUMN pada mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Namun, dugaan aliran dana itu menurut Abraham sedang terus diselidik KPK.
Sebelum mengikuti rapat kerja Komisi III, di Gedung DPR, Senin (8/7), Abraham menanggapi adanya informasi menyangkut kabar adanya dana dari BUMN untuk pemenangan Anas dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung, tahun 2010.
Namun Abraham Samad mengatakan, semua temuan awal dari pemeriksaan terdahulu, akan diklarifikasi semuanya oleh penyidik KPK. "KPK akan menggali dan mengklarifikasi serta simpulkan, terkait dengan aliran dana dari BUMN kepada Anas," kata Samad.
Namun ketika didesak apakah KPK telah menyimpulkan ada aliran dana dari perusahaan-perusahaan BUMN kepada Anas, Abraham mengatakan KPK belum mengambil kesimpulan.
"Tidak boleh disimpulkan ada, tetapi ada dugaan. Jadi, KPK harus perlu melakukan pemeriksaan intensif dan fakta mendalam, sehingga mendapat kesimpulan yang utuh," ujarnya.
Lebih jauh, Abraham menambahkan, KPK tidak ingin menutup mata dan terus akan mendalami fakta-fakta awal dalam kasus proyek Hambalang ini agar bisa dibongkar secara utuh. "Kan setiap hari informasi terus masuk dan berkembang, agar KPK dapat mengambil sebuah kesimpulan, " imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, dalam pemeriksaan KPK muncul dugaan adanya aliran dana dari beberapa perusahaan BUMN kepada Anas Urbaningrum.
Aliran dana ini diduga untuk kepentingan memuluskan jalan Anas merebut jabatan Ketua Umum dalam pemilihan di Kongres Partai Demokrat. Dalam Kongres tersebut, Anas memang berhasil memenangkan pemilihan mengalahkan mantan Menpora Andi Malarangeng dan Ketua DPR Marzuki Alie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News