Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklarifikasi tiga hal menyangkut penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, setidaknya ada tiga informasi menyangkut Novel yang beredar di dunia maya yang patut diklarifikasi.
1. Foto Novel dan Anies Baswedan
Pertama, kata Febri, foto hitam putih Novel dan Gubernur DKI Jakarta Novel Baswedan duduk bersama seusai shalat di sebuah masjid. "Foto itu kemudian dikaitkan-kaitkan seolah-olah berimplikasi dengan sebuah lembaran yang tertulis “Tanda Bukti Penerimaan Laporan/Informasi Dugaan TPK” kata Febri dalam keterangan pers, Kamis (3/10).
Febri memastikan, informasi mengenai biaya Frankfurt Book Fair tahun 2015 oleh Pemprov DKI yang dikait-kaitkan dengan foto Novel dan Anies itu tidak benar. "KPK memastikan dua hal tersebut tidak berhubungan. Perlu kami tegaskan, pengaduan masyarakat bersifat tertutup dan diproses di Direktorat Pengaduan Masyarakat yang berada di bawah Kedeputian Pengawas Internal dan Pengaduan Masyarakat," kata Febri.
Baca Juga: Jokowi beri waktu tiga bulan untuk tuntaskan kasus Novel, Polri janji kerja keras
Kedeputian itu merupakan kedeputian yang terpisah dengan tempat Novel bertugas, yaitu Direktorat Penyidikan pada Kedeputian Bidang Penindakan. Dengan demikian, menurut dia, tidak memungkinkan bagi seorang penyidik untuk mengetahui, apalagi memengaruhi proses telaah dan analisis di Direktorat Pengaduan Masyarakat.
"Setelah kami cek, peristiwa dalam foto tersebut terjadi setelah shalat pada awal Juni 2017. Saat itu Novel masih dalam proses perawatan mata setelah operasi di Singapura," kata Febri.
Novel diserang dengan siraman air keras selesai shalat subuh pada 11 April 2017 lalu. Satu hari kemudian, ia dilarikan ke rumah sakit di Singapura untuk mendapatkan tindakan medis.
Baca Juga: Ultimatum presiden Jokowi kepada Kapolri untuk temukan penyerang Novel
"Artinya pada awal Juni 2017 itu, Novel masih berada dalam perawatan intensif. Ada banyak pihak yang mengunjungi atau membesuk Novel di Singapura, termasuk Anies Baswedan yang masih memiliki hubungan saudara dengan Novel," kata dia.
Dengan adanya foto hitam putih dan foto laporan pengaduan masyarakat yang dikaitkan, kata Febri, muncul kesan seolah-olah hubungan saudara antara Novel dan Anies serta foto tersebut memengaruhi penanganan perkara di KPK. Ia pun memastikan hal itu tidak terjadi karena KPK memiliki aturan tegas soal konflik kepentingan.
"Ada larangan di undang-undang hingga aturan kode etik KPK," ucap Febri.
2. Foto Novel di bandara