kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   -95.000   -3,66%
  • USD/IDR 16.785   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Kopdeskel Merah Putih Gandeng Indofarma dan MedQuest untuk Obat Murah


Selasa, 30 Desember 2025 / 21:02 WIB
Kopdeskel Merah Putih Gandeng Indofarma dan MedQuest untuk Obat Murah
ILUSTRASI. Genjot Kopdes Merah Putih, Kemenkop Bangun Ekosistem dengan INKUD dan Ritel Modern (KONTAN/Arif Ferdianto)


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi (Kemenkop) mulai menguji coba model bisnis baru untuk memperkuat peran Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih di sektor kesehatan. Langkah ini ditandai dengan peresmian 10 piloting Gerai Obat Kopdeskel Merah Putih yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.

Menteri Koperasi, Ferry Juliantono menyatakan, dalam tiga bulan ke depan, pemerintah akan melakukan observasi mendalam terkait model bisnis penyediaan layanan kesehatan dan obat murah ini. Adapun wilayah percontohan mencakup Kota Depok, Bintan, Bengkalis, Rokan Hulu, Banyumas, Jember, hingga Lombok Tengah.

"Dalam tiga bulan ke depan, kita akan observasi terkait model bisnis yang akan dikembangkan, dalam menyediakan pelayanan kesehatan dan obat murah bagi masyarakat," ujar melalui keterangan resmi, Selasa (30/12/2025).

Baca Juga: 27.000 Gedung Koperasi Desa Merah Putih Rampung Dibangun, 35.000 Lainnya Menyusul

Proyek ini turut menggandeng PT Indofarma Tbk sebagai penyedia obat over the counter (OTC) dan MedQuest Group sebagai mitra swasta. Ferry menilai kolaborasi ini adalah bentuk sinergi konkret antara negara, koperasi, dan dunia usaha untuk memperkuat ekosistem kesehatan masyarakat desa.

Ia meyakini Kopdes Merah Putih mampu bersaing dengan pelaku usaha swasta maupun BUMN lainnya. Menurutnya, akses terhadap obat-obatan yang aman dan terjangkau merupakan kebutuhan riil masyarakat yang harus dipenuhi secara profesional oleh koperasi.

"Melalui gerai obat koperasi, kita ingin memastikan bahwa masyarakat desa dan kelurahan memperoleh akses obat-obatan yang berkualitas, dengan harga yang wajar, serta dikelola secara profesional," tegasnya.

Baca Juga: Harus Punya Koperasi Desa Agar Dana Desa Cair, 29.520 Gerai Koperasi Sudah Aktif

Ferry juga menekankan bahwa piloting ini menjadi ruang pembelajaran sebelum model bisnis ini direplikasi secara luas di seluruh Indonesia. Tujuannya jelas, yakni meningkatkan manfaat ekonomi termasuk Sisa Hasil Usaha (SHU) bagi anggota koperasi.

Sementara itu, Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, menyatakan pihaknya mendukung penuh 63 Kopkel Merah Putih di wilayahnya dengan menggelontorkan dana hibah sebesar Rp 1,89 miliar. Ia mendorong agar keanggotaan koperasi di Depok bisa mencapai 100%.

Ketua Kopkel Abadijaya, Adi Fuad Zein, menyebut koperasinya kini terus membangun potensi ekonomi lokal. Selain gerai obat, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan tiga dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) serta mengelola unit usaha simpan pinjam hingga pangkalan elpiji.

"Kami yakin, Kopkel Abadijaya dapat memperkuat ekonomi lokal dan inklusi keuangan di masyarakat," pungkas Adi.

Baca Juga: Dirjen Pajak Catat 79.812 Koperasi Merah Putih Sudah Memiliki NPWP

Selanjutnya: Serangan Siber Guncang Rantai Pasok Apple di China

Menarik Dibaca: 5 Kesalahan Pakai Cleansing Balm yang Harus Dihindari, Bikin Komedoan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×