CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.945   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.196   149,03   2,11%
  • KOMPAS100 1.099   26,87   2,51%
  • LQ45 869   25,52   3,02%
  • ISSI 220   3,58   1,65%
  • IDX30 445   13,29   3,08%
  • IDXHIDIV20 535   15,93   3,07%
  • IDX80 126   3,28   2,68%
  • IDXV30 128   1,76   1,39%
  • IDXQ30 148   4,07   2,83%

Konsumsi Rumah Tangga pada Kuartal III Diprediksi Tumbuh Meski Belum Stabil


Senin, 09 September 2024 / 13:40 WIB
Konsumsi Rumah Tangga pada Kuartal III Diprediksi Tumbuh Meski Belum Stabil
ILUSTRASI. Konsumen berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar swalayan, Jakarta, Senin (10/6/2024). Konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga tahun ini diprediksi akan tumbuh, meskipun belum menunjukkan stabilitas yang kuat.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga tahun ini diprediksi akan tumbuh, meskipun belum menunjukkan stabilitas yang kuat.  

Data terbaru dari Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga cenderung stagnan karena tidak ada momentum yang signifikan untuk mendorong konsumsi selama periode Juli hingga September.  

MSI mencatat indeks nilai belanja pada 25 Agustus 2024 sebesar 208,2, hanya sedikit meningkat dibandingkan posisi Juli 2024 yang sebesar 205,8. Secara tahunan, MSI tumbuh 45,5% pada Agustus, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 40,5% pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Diproyeksi Hanya Naik 5% pada Kuartal III-2024, Ini Alasannya

Kenaikan tipis pada Agustus sejalan dengan penurunan optimisme masyarakat kelas bawah, sementara konsumsi masyarakat kelas menengah dan atas cenderung stabil. Namun, secara spasial, tingkat belanja di Jawa dengan indeks 196,2 melambat dibanding bulan sebelumnya, sementara di luar Jawa, seperti di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, terjadi peningkatan.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menyatakan bahwa belanja masyarakat secara umum stagnan pada Agustus, meski ada sedikit perbaikan dibanding bulan sebelumnya. 

"Perlambatan belanja di Jawa terkait dengan penurunan kinerja manufaktur dan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), meskipun Jawa menyumbang porsi terbesar belanja dan penduduk nasional," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (9/9).

Baca Juga: Belanja Masyarakat Diproyeksikan Meningkat pada Kuartal III 2024

Andry juga menjelaskan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah yang kini lebih memprioritaskan kebutuhan primer, meskipun belanja untuk gaya hidup seperti hiburan dan hobi tetap meningkat.

Akibatnya, belanja barang tahan lama seperti perlengkapan rumah tangga mengalami penurunan, meskipun belanja barang elektronik menunjukkan peningkatan.

Secara keseluruhan, Andry berharap pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga tahun ini lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 4,93% year on year (yoy).

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara, memproyeksikan konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga akan tumbuh di rentang 4,95% hingga 5% yoy. Namun, ia juga mengingatkan adanya tekanan pada konsumsi masyarakat di Pulau Jawa akibat kontraksi sektor manufaktur.

Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Diproyeksikan Tumbuh Hingga 5% pada Kuartal III 2024

Bhima juga mencatat bahwa konsumsi di luar Jawa mendapat dorongan dari rebound harga komoditas yang lebih lama dari perkiraan. Meski efek kampanye pilkada serentak mulai terasa pada akhir September, ia menilai dampaknya terhadap konsumsi nasional masih terbatas.

Bhima memperkirakan konsumsi rumah tangga akan membaik pada kuartal keempat, didorong oleh perayaan Natal dan Tahun Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×