kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Belanja Masyarakat Diproyeksikan Meningkat pada Kuartal III 2024


Minggu, 08 September 2024 / 23:12 WIB
Belanja Masyarakat Diproyeksikan Meningkat pada Kuartal III 2024
ILUSTRASI. Suasana pengunjung di salah satu mal di Tangerang, Banten, Minggu (23/6/2024). Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) berharap, jumlah kunjungan masyarakat ke mal meningkat saat musim libur sekolah setelah Idul Fitri di mana jumlah pengunjung relatif turun./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/06/2024.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat belanja masyarakat diperkirakan mengalami perbaikan pada kuartal III 2024. Salah satu faktor pendorongnya adalah peningkatan belanja di sektor hobi, rekreasi, dan hiburan.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan bahwa berdasarkan data Mandiri Spending Index (MSI), belanja masyarakat secara umum cenderung stagnan.

Namun, terdapat sedikit perbaikan pada Agustus 2024 dibandingkan dengan Juli 2024.

Baca Juga: Mandiri Spending Index: Belanja Masyarakat Relatif Stabil di Akhir Agustus

"Sepanjang kuartal III ini, mestinya ada perbaikan sedikit dibandingkan kuartal II dengan membaiknya belanja dari kelas menengah," ujar Andry kepada Kontan.co.id, Minggu (8/9).

Ia menambahkan bahwa perbaikan tingkat belanja pada kuartal III ini terutama didorong oleh peningkatan belanja untuk hobi, rekreasi, dan hiburan. Selain itu, momentum musim liburan sekolah dan perbaikan pada sektor nonmakanan dan minuman turut berkontribusi.

"Subkelompok belanja elektronik, supermarket, serta olahraga, hobi, dan hiburan menjadi tiga sektor dengan pertumbuhan tertinggi, baik pada periode tahun berjalan (YTD) maupun di Agustus (year on year)," jelas Andry.

Baca Juga: Konsumen Lebih Matang, Belanja Online Bisa Tumbuh

Menurutnya, kelas menengah saat ini mengalami perubahan pola konsumsi dibandingkan tahun sebelumnya. Kelas menengah lebih bersikap defensif dengan memprioritaskan alokasi belanja untuk kebutuhan primer.

Hal ini dilakukan untuk menjaga tabungan, dengan lebih fokus pada belanja-belanja utama.

Namun, tren belanja sekunder seperti gaya hidup hiburan, hobi, olahraga, dan gadget juga mengalami peningkatan.

"Ada tren baru di kelas menengah, di mana mereka berusaha menyeimbangkan antara pemenuhan kebutuhan dasar yang semakin dominan dengan belanja terkait gaya hidup," jelas Andry.

Sebagai dampaknya, belanja untuk barang-barang tahan lama seperti peralatan rumah tangga dan fesyen mengalami penurunan. Meskipun begitu, belanja untuk barang elektronik cenderung meningkat.

Di sisi lain, Andry menuturkan bahwa pola konsumsi kelompok atas relatif stabil dan tidak mengalami perubahan signifikan dalam prioritas belanja.

Baca Juga: Pemerintah Tak Perlu Terburu-buru Lakukan Transisi Energi

Belanja di sektor restoran dan barang tahan lama lebih dominan di kalangan ini dibandingkan dengan belanja kebutuhan sehari-hari.

Dari sisi metode pembayaran, Andry melihat bahwa penggunaan QRIS semakin populer, terutama untuk transaksi kecil.

Nilai transaksi menggunakan QRIS telah mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan pembayaran menggunakan kartu.

"Sementara itu, untuk kelas bawah, keterbatasan pendapatan menyebabkan mereka harus menghadapi kenaikan harga pangan, sehingga kemampuan belanja mereka masih terbatas," tambahnya.

Peningkatan tingkat belanja masyarakat, terutama di sektor-sektor tertentu, diharapkan dapat memberikan dorongan bagi perekonomian di kuartal III 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×