kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Badan Gizi Nasional Bantah Impor Food Tray untuk Program Makan Bergizi Gratis


Kamis, 31 Juli 2025 / 20:06 WIB
Badan Gizi Nasional Bantah Impor Food Tray untuk Program Makan Bergizi Gratis
ILUSTRASI. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, membantah bahwa pihaknya melakukan impor food tray untuk mendukung Program MBG.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, membantah bahwa pihaknya melakukan impor food tray untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini tengah digencarkan pemerintah.

“Badan Gizi Nasional tidak mengimpor food tray untuk program Makan Bergizi Gratis,” ujar Dadan kepada Kontan, Kamis (31/7).

Pernyataan ini merespons pernyataan dari Asosiasi Produsen Alat Dapur dan Makan (ASPRADAM) serta Asosiasi Produsen Wadah Makan Indonesia (APMAKI), yang sebelumnya menyebut bahwa BGN berencana mengimpor food tray guna memenuhi kebutuhan program MBG.

Sekretaris Jenderal APMAKI, Ali Chandrawan, menyayangkan rencana tersebut. Ia menegaskan bahwa para anggota asosiasi memiliki kapasitas produksi yang besar dan siap memenuhi kebutuhan nasional tanpa harus bergantung pada impor.

Baca Juga: Produsen Lokal Tolak Rencana Pemerintah Impor Food Tray untuk Program MBG

“Dari 25 perusahaan saja, kami bisa memproduksi hingga 10 juta food tray per bulan,” ujar Ali.

Ali juga mengkritisi pelonggaran aturan impor melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 22 Tahun 2025, yang menurutnya justru membuka keran impor secara luas dan mengancam keberlangsungan industri lokal yang masih berkembang.

Menanggapi hal itu, Dadan mengatakan bahwa asosiasi justru belum merespons permintaan yang telah diajukan BGN sejak Juni 2024 lalu.

“ASPRADAM yang lambat merespons permintaan saya di Juni 2024,” tegasnya.

Baca Juga: Food Tray Masuk Deregulasi Impor, CELIOS: Banyak Diimpor dari China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×