Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi konsumsi rumah tangga akan tumbuh positif pada kuartal II-2024. Pertumbuhan ini didorong oleh Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta masih terjaganya tingkat inflasi.
"Periode HBKN, seperti Idul Fitri dan Idul Adha serta beberapa hari libur panjang nasional yang jatuh pada kuartal II-2024, diharapkan akan mendukung peningkatan konsumsi masyarakat, terutama pada komponen makanan dan minuman serta transportasi," tulis Kemenkeu dalam laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN 2024, dikutip Kamis (25/7).
Terjaganya konsumsi rumah tangga pada kuartal II terlihat dari beberapa indikator, seperti peningkatan indeks keyakinan konsumen (IKK) pada April 2024 dan Mei 2024 yang masing-masing mencapai 127,7 dan 125,2, lebih tinggi dibandingkan akhir kuartal I-2024 yang mencapai 123,8. Ini menjadi indikasi peningkatan konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2024.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal II-2024 Diproyeksi Melambat
Di sisi lain, Indeks Penjualan Riil pada awal kuartal II 2024 yang menunjukkan pertumbuhan positif menandai masih kuatnya optimisme permintaan.
Dengan demikian, konsumsi rumah tangga pada semester I 2024 diperkirakan berada pada kisaran 4,8% – 5% secara tahunan (YoY).
Sebagai tambahan informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga pada kuartal I-2024 tumbuh sebesar 4,91% YoY.
Komponen ini masih menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran, mencapai 54,93% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Sementara itu, konsumsi pemerintah diperkirakan sedikit terkontraksi mengingat realisasi basis periode 2023 sudah tinggi karena pembayaran tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 pada kuartal II-2023.
Baca Juga: Rencana Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan, Pengamat Sarankan Tak Lebih 8%
Agar sejalan dengan arah kebijakan fiskal yang countercyclical, belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan terus dioptimalkan sebagai stabilisator dan peredam kejutan melalui ketersediaan layanan publik yang lebih baik, efisiensi ekonomi, pemerataan pembangunan, dan meredam berbagai efek dari gejolak perekonomian eksternal pada perekonomian domestik.
Dengan demikian, diharapkan mendorong pertumbuhan konsumsi pemerintah. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, konsumsi pemerintah pada semester I 2024 diperkirakan mencapai 7,8% – 8% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News