kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konsumsi rumah tangga 2017 lambat, Darmin: 2018 membaik


Senin, 05 Februari 2018 / 17:47 WIB
Konsumsi rumah tangga 2017 lambat, Darmin: 2018 membaik
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Darmin Nasution - Rakor KUR


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga pada 2017 tumbuh di bawah 5%. Ini kali pertama sejak kurun waktu 2010.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, konsumsi rumah tangga selama tahun lalu hanya sebesar 4,95% year on year (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi, melambat dibandingkan 2016 yang sebesar 5,01% (yoy).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, bila menyoroti konsumsi rumah tangga saja, memang ada penurunan pertumbuhan. Namun demikian, selalu terbuka peluang untuk membaik.

“Tapi selalu terbuka kemungkinan konsumsi membaik ke 5%, sedikit di atas 5%, ya tergantung permintaan pada barangnya, diminati dan menarik atau tidak,” ujar Darmin di kantornya, Senin (5/2).

Pada tahun ini, menurut Darmin, pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,4%. Sebab, “Ada pilkada nasional, ada Asian Games, dan IMF-World Bank meeting, mestinya dari sisi pengeluaran, khususnya konsumsi membaik,” katanya.

Adapun menurutnya, apabila konsumsi stagnan, pertumbuhan ekonomi 5,4% tahun depan bisa terwujud apabila pemerintah bisa mempertahankan pertumbuhan investasi dan ekspor di tahun depan.

BPS mencatat, ekspor selama tahun lalu tumbuh signifikan menjadi 9,09% terhadap pertumbuhan ekonomi. Padahal di tahun 2016, ekspor tumbuh negatif 1,74%.

Begitu juga dengan impor yang tumbuh 8,06% terhadap pertumbuhan ekonomi selama tahun lalu. Sementara di tahun 2016, laju impor negatif 2,27%.

Sementara, untuk pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi tumbuh 6,15% selama tahun 2017. Ini juga lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 yang hanya tumbuh 4,48% terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur bergerak dan seluruh komponen PMTB menggembirakan," kata Kepala BPS Suhariyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×