kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.249   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.072   6,15   0,09%
  • KOMPAS100 1.057   1,66   0,16%
  • LQ45 830   -0,97   -0,12%
  • ISSI 215   0,65   0,30%
  • IDX30 424   -0,56   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,43   0,08%
  • IDX80 120   0,08   0,07%
  • IDXV30 125   0,78   0,63%
  • IDXQ30 142   0,10   0,07%

Pertama sejak 2010, konsumsi rumah tangga tumbuh di bawah 5%


Senin, 05 Februari 2018 / 16:05 WIB
Pertama sejak 2010, konsumsi rumah tangga tumbuh di bawah 5%
Konpers Badan Pusat Statistik (BPS)


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga pada 2017 tumbuh di bawah 5%. Hal ini pertama kalinya sejak 2010.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, sepanjang 2017 kontribusi konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,95%. Rinciannya, pada kuartal I-2017 tumbuh 4,94%, kuartal II-2017 4,95%, kuartal III-2017 4,93%, dan kuartal IV-2017 4,97%.

“Terlihat bahwa sejak kuartal II-2017, persentase pendapatan yang ditabung meningkat. Kelas menengah menahan belanja,” kata Suhariyanto di kantornya ,Senin (5/2).

Padahal, menurut Suhariyanto, untuk menggerakkan ekonomi kuncinya adalah menggerakkan komponen yang mempunyai kontribusi tinggi, salah satunya konsumsi rumah tangga yang mendominasi sebesar 56,13%.

“Investasi bagus, ekspor bagus, tapi kenapa pertumbuhan ekonomi 2017 hanya 5,07%? Karena pada saat bersamaan, konsumsi rumah tangganya melambat,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut dia, upaya pengendalian inflasi menjadi kunci untuk menjaga konsumsi rumah tangga. Selain itu, pemerintah juga perlu menjaga stabilitas politik dan keamanan di dalam negeri.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Sri Sulistyowati menyebut, konsumsi pada tahun lalu menunjukkan adanya peralihan dari konsumsi barang menjadi konsumsi yang bersifat leisure.

Kecenderungan tersebut terlihat jelas pada kuartal IV-2017. “Kalau konsumsi barang tahan lama, relatif turun. Namun, leisure lebih cepat naiknya. Terlihat di grafik bahwa kalau konsumsi barang turun, leisure naik,” kata Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×