kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Komponen Investasi Bakal Terpengaruh Penurunan Belanja Modal pada 2014


Minggu, 20 Agustus 2023 / 16:52 WIB
Komponen Investasi Bakal Terpengaruh Penurunan Belanja Modal pada 2014
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU tentang APBN tahun anggaran 2024 beserta nota keuangannya pada rapat Paripurna DPR pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Anggaran belanja modal pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024, direncanakan sebesar Rp 244,4 triliun, turun 6%  dari outlook belanja modal tahun ini yang sebesar Rp 258,8  triliun.

Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, lebih rendahnya anggaran belanja modal tersebut akan memberikan efek multiplier lebih kecil ke komponen investasi dibandingkan tahun ini.

Padahal menurutnya, belanja modal yang dikeluarkan bisa memberikan efek multiplier pada komponen investasi (PMTB).

Baca Juga: Anggaran Belanja Modal dan Belanja Barang pada Tahun 2024 Turun, Ini Alasannya

“Jiika dilihat berdasarkan pertumbuhannya, belanja modal di tahun depan justru relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan ukuran perhitungan prakiraan realisasi tahun ini. Jika di tahun ini belanja modal diperkirakan bisa tumbuh 7,5% namun di tahun depan, belanja modal diperkirakan akan terkontraksi sebesar 5,4%,” tutur Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (20/8).

Sementara itu, anggaran pada komponen belanja pegawai, belanja bansos, dan subsidi masing-masing mencatatkan peningkatan pertumbuhan anggaran pada tahun depan.

Belanja pegawai direncanakan meningkat 10,18% menjadi Rp 481,4 triliun dari outlook tahun ini yang sebesar Rp 432,4 triliun. Kemudian, anggaran bantuan sosial meningkat menjadi Rp 152,2 triliun dari tahun ini yang sebesar Rp 146,4 triliun, dan anggaran subsidi meningkat menjadi Rp 282,7 triliun dari Rp 271,3 triliun pada tahun ini.

Baca Juga: Analis Aldiracita Rekomendasikan Hold Saham ASII, Begini Ulasannya

Yusuf memperkirakan, pertumbuhan realisasi anggaran bantuan sosial (bansos) akan berada di kisaran 4,1% lebih tinggi dibandingkan prakiraan pertumbuhan realisasi tahun ini yang terkontraksi 9,1%.

“Begitupun juga dengan belanja pegawai yang pertumbuhan anggarannya mencapai 11,3% atau di atas prakiraan realisasi pertumbuhan di tahun ini yang mencapai 7,5%,” tambahnya.

Selain itu, seiring dengan meningkatnya belanja pegawai, yakni sejalan dengan rencana kenaikan anggaran gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), ditambah anggaran bansos yang meningkat, Yusuf memperkirakan, dua komponen tersebut  akan memberikan efek multiplier ke konsumsi rumah tangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×