kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Anggaran Belanja Modal dan Belanja Barang pada Tahun 2024 Turun, Ini Alasannya


Minggu, 20 Agustus 2023 / 13:40 WIB
Anggaran Belanja Modal dan Belanja Barang pada Tahun 2024 Turun, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Kompleks gedung kantor pusat Kementerian Keuangan di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran belanja barang dan belanja modal dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mengalami penurunan.

Mengutip Buku II Nota Keuangan RAPBN  2024, anggaran belanja barang direncanakan sebesar Rp 410,9 triliun, turun 2% dari outlook belanja pegawai tahun ini yang sebesar Rp 418,1 triliun.

Sementara itu, anggaran belanja modal direncanakan sebesar Rp 244,4 triliun, turun 6%  dari outlook belanja modal tahun ini yang sebesar Rp 258,8  triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta mengatakan, sebenarnya anggaran belanja barang dan belanja modal  pada 2024 jika dibandingkan dengan APBN 2023 sebenarnya mengalami peningkatan.

“Memang terlihat lebih rendah bila dibandingkan dengan outlook 2023,” tutur Isa kepada Kontan.co.id, Jumat (18/8).

Baca Juga: Utang Pemerintah Naik Jadi Rp 7.855,53 Triliun, Mayoritas dari Surat Utang Negara

Dia menjelaskan, tingginya outlook belanja barang pada 2023 dikarenakan telah memperhitungkan peningkatan pagu penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak atau Badan Layanan Umum (PNBP/BLU).

Sementara itu, tingginya outlook belanja modal 2023 karena memperhitungkan pemindahbukuan atas pengadaan tanah Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) menjadi belanja Kementerian/lembaga (K/L).

Adapun belanja barang memiliki peran strategis dalam mendukung kegiatan operasional Pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendukung program prioritas. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas belanja (spending better) namun dengan tetap memperhatikan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Pemerintah terus mendorong peningkatan efisiensi terutama pada belanja barang yang bersifat kurang produktif dan prioritas.

Baca Juga: Bahlil Menilai Penerapan Global Minimum Tax Justru Hanya Menguntungkan Negara Maju

Sementara itu, belanja modal merupakan salah satu indikator pengeluaran pemerintah dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Peningkatan belanja modal diharapkan dapat memberikan multiplier effect terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat, pemerataan infrastruktur antar wilayah, dan ketersediaan sarana dan prasarana publik yang layak dan memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×