kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP sebut potensi ekspor ikan hias Indonesia terutama ikan endemik sangat tinggi


Senin, 06 Desember 2021 / 17:58 WIB
KKP sebut potensi ekspor ikan hias Indonesia terutama ikan endemik sangat tinggi


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong peningkatan bisnis ikan hias di Tanah Air. Dalam keterangan resminya, Senin (6/12), KKP mengungkapkan bahwa di masa pandemi ikan hias diminati karena memberikan manfaat positif, seperti mengurangi stres, menghilangkan jenuh, dan therapeutic.

"Mengoleksi ikan hias sudah lama menjadi hobi yang populer di Indonesia. Kondisi ini dapat dijadikan peluang bisnis yang menjanjikan," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti saat membuka webinar bertajuk "Bincang Santai Ikan Hias Arwana", Minggu (5/12).

Artati mengungkapkan bahwa selama tahun 2020, nilai ekspor ikan hias jenis Arwana Super Red ke Tiongkok mencapai US$ 3,09 juta, ke Taiwan mencapai US$ 205,3 ribu, dan Singapura US$ 25,8 ribu. Kemudian nilai ekspor Arwana Jardini ke pasar Tiongkok mencapai US$ 34,9 ribu, diikuti oleh Malaysia US$ 30,3 ribu dan Singapura US$ 14,8 ribu.
 
Ia menambahkan, bahwa potensi ekspor ikan hias Indonesia terutama ikan endemik sangat tinggi, karena daya saing yang tinggi dan khas. "Beberapa jenis ikan hias endemik Indonesia antara lain: Arwana, Botia, Belida, Tiger Fish, Sepat Mutiara, Sae, Red Rainbow dan Balashark," sambungnya. 

Baca Juga: KKP targetkan Indonesia jadi eksportir ikan hias nomor satu di dunia

Artati juga menyebutkan bahwa KKP telah mengeluarkan kebijakan untuk menjembatani antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan ikan Arwana. Bahkan, Ditjen PDSPKP juga telah menetapkan regulasi dalam mendukung ekspor ikan hias arwana melalui perumusan SNI Ikan Hias Arwana (SNI 7736:2011 dan 7736:2017). 

“Regulasi ini ditujukan untuk menjaga kelestarian di alam, mengatur manfaat ekonomi untuk setiap tingkatan stakeholder secara optimal (mulai dari penangkap/ pengumpul, suplier dan eksportir),” terang Artati.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut pentingnya pameran ikan hias berskala internasional. Selain sebagai ajang promosi dan edukasi, pameran berskala besar akan melahirkan kegiatan ekonomi baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×