Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan sudah melakukan penarikan utang baru Rp 315 triliun hingga Juni 2025. Realisasi tersebut setara 40,7% dari target dan tumbuh 46,9% bila dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 214,7 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi penarikan utang baru tersebut terdiri dari, penerbitan surat berharga negara (SBN) mencapai Rp 308,6 triliun atau 48% dari target Rp 624,6 triliun, dan tumbuh 49,7% bila dibandingkan periode sama tahun lalu.
Kemudian, pinjaman neto mencapai Rp 6,9 triliun, atau 5,1% dari target Rp 133,3 triliun, dan tercatat turun 19,3% bila dibandingkan periode sama tahun lalu.
“Dari jumlah keseluruhan utang Rp 315 triliun, ini saldo kas kita cukup baik, masih bisa menjaga dalam situasi di mana program-program pemerintah yang terus akan dijalankan, di tengah situasi dunia yang gelap,” tutur Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja dengan Banggar DPR RI, Selasa (1/7).
Baca Juga: Realisasi Anggaran Makan Bergizi Gratis Masih Minim, Capai Rp 5 Triliun Per Juni 2025
Adapun sejalan dengan penarikan utang baru tersebut, keseimbangan primer tercatat masih surplus Rp 52,8 triliun. Serta ditargetkan mengalami defisit Rp 109,8 triliun atau meningkat dari defisit Rp 63,3 triliun.
Lebih lanjut, sejalan dengan defisit APBN tahun ini yang diperkirakan melebar menjadi 2,78% dari PDB dari target sebelumnya 2,53% dari PDB, pembiayaan utang juga diperkirakan meningkat.
Kementerian Keuangan memperkirakan outlook pembiayaan utang akan mencapai Rp 662 triliun, atau mencapai 107,4% dari target dalam APBN sebesar Rp 616,2 triliun.
Selanjutnya: Menko Airlangga Soroti Skema Ekspor-Impor dengan FOB-CIF yang Merugikan Indonesia
Menarik Dibaca: Khusus Rabu! Promo Pizza Hut Online Exclusive Deals, QU4RTZA Pizza Cuma Rp 89.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News