Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
BOGOR. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sukses mengambil pendidikan program Doktor bidang pertanian di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Ketika akan menyelesaikan program doktoral di IPB dan mempertahankan disertasi doktoralnya, SBY mengaku ditakut-takuti oleh teman-teman satu kuliahnya, termasuk sejumlah alumni di IPB.
"Ada satu rahasia, satu dua malam sebelum saya pertahankan disertasi di tempat ini (IPB), sejumlah teman takut-takuti saya. Kalau di universitas lain, namanya ujian sama dengan deklarasi bahwa dia akan jadi doktor. Kalau di IPB ujian ya ujian, bisa lulus bisa tidak lulus," kata SBY dalam orasi ilmiahnya pada Dies Natalis ke-50 IPB di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/12).
Waktu itu, SBY mengatakan, ia telah terpilih menjadi presiden tapi belum dilantik. Nah waktu ujian, Presiden mengaku dihujani dan diberondong berbagai pertanyaan.
Setelah berhasil mempertahankan disertasi doktoralnya di depan para penguji, setelah itu SBY mendengar ada satu orang penguji. Ia salah seorang profesor dari negara tetangga dan menanyakan kepada koleganya penguji dari Indonesia.
Sang profesor negara tetangga itu bertanya apakah benar, mahasiswa yang baru saja diuji itu akan menjadi Presiden Indonesia.
"Apakah betul mahasiswa yang kita uji tadi, akan jadi presiden? Waktu itu sudah mulai pemilihan presiden putaran kedua. Dijawablah oleh tim penguji yang lain, benar," kata SBY menirukan dialog para penguji doktoralnya itu.
Lalu Apa kata sang profesor tadi?
"Sayang sekali kalau hanya menjadi presiden. Harusnya dia bisa jadi profesor di IPB ini," imbuh SBY, kembali menirukan dialog itu yang disambut tepuk tangan dan tawa dari para hadirin.
Karena itu, SBY menyampaikan nasihat kepada calon-calon presiden pasca kepemimpinannya untuk menghormati para profesor. "Jadi nasihat saya kepada calon presiden, jangan berani-berani sama profesor ya," ujar SBY berkelakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News