Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuatnya kinerja industri pengolahan diperkirakan masih berlanjut pada kuartal II-2022. Promt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) diperkirakan mencapai 56,06% atau meningkat dari 51,77% pada kuartal I-2022.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengungkapkan, selain meningkat, kinerja industri manufaktur ini berada pada fase ekspansi atau indeks di atas 50.
“Peningkatan PMI-BI pada kuartal II-2022 didorong oleh sejumlah aktivitas yang meningkat, seiring dengan pelonggaran PPKM sehingga meningkatkan optimisme dan mendorong permintaan masyarakat,” tulis Erwin dalam laporannya, Kamis (14/4).
Erwin memerinci, berdasarkan komponen pembentuknya, peningkatan industri manufaktur pada kuartal II-2022 diperkirakan karena peningkatan sejumlah komponen pembentuknya.
Baca Juga: Aktivitas Mendaki, Kinerja PMI Manufaktur Kuartal I-2022 Ekspansi
Pertama, Indeks Volume Produksi pada kuartal II-2022 diperkirakan sebesar 59,85% atau meningkat dari 53,81% pada kuartal I-2022. “Ini sejalan dengan perkiraan meningkatnya permintaan,” tambah Erwin.
Peningkatan tersebut terjadi pada berbagai subsektor, dengan indeks tertinggi pada subsektor kertas dan barang cetakan, makanan, minuman, dan tembakau, serta barang kayu dan hasil hutan lainnya.
Kedua, Indeks Volume Pesanan Barang Input diperkirakan meningkat dengan indeks sebesar 58,43% atau meningkat dari 54,33% pada kuartal I-2022. Peningkatan ini terjadi di berbagai subsektor, antara lain tekstil, barang kulit, dan alas kaki, kemudian makanan, minuman, dan tembakau, serta semen dan barang galian non logam.
Ketiga, seiring dengan peningkatan volume produksi dan pesanan barang input, Indeks Volume Persediaan Barang Jadi diperkirakan meningkat dengan indeks 57,25%, atau naik dari 53,59% pada kuartal I-2022.
Baca Juga: Pesanan Mesin Turun Tajam di Februari, Prospek Pemulihan Jepang Semakin Meragukan
Peningkatan diperkirakan juga terjadi pada sejumlah subsektor, antara lain kertas dan barang cetakan, makanan, minuman, dan tembakau, serta tekstil, barang kulit, dan alas kaki.
Keempat, penggunaan tenaga kerja sektor industri pengolahan pada kuartal II-2022 diperkirakan kembali meningkat dan bahkan berada di zona ekspansi. Indeksnya diperkirakan sebesar 53,28% atau naik dari 49,40% pada kuartal I-2022.
“Peningkatan ini sejalan dengan aktivitas produksi yang kembali meningkat,” jelas Erwin.
Seluruh subsektor digadang meningkat dan berada di zona ekspansi, dengan indeks tertinggi diperkirakan pada subsektor makanan, minuman, dan tembakau, kemudian kertas dan barang cetakan, serta barang kayu dan hasil hutan lainnya.
Baca Juga: Daftar 56 Instansi BUMN yang Buka Lowongan di Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Lebih lanjut, komponen Kecepatan Penerimaan Barang Input terindikasi membaik dengan indeks sebesar 47,91%, atau meningkat dari 45,22% pada kuartal I-2022. Meski naik, ini masih berada di zona kontraksi atau indeks berada di bawah 50.
Peningkatan juga terjadi pada sejumlah subsektor, antara lain tekstil, barang kulit, dan alas kaki, kemudian semen dan barang galian non logam, serta makanan, minuman, dan tembakau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News