kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aktivitas Mendaki, Kinerja PMI Manufaktur Kuartal I-2022 Ekspansi


Kamis, 14 April 2022 / 12:24 WIB
Aktivitas Mendaki, Kinerja PMI Manufaktur Kuartal I-2022 Ekspansi
ILUSTRASI. Pabrik DFSK yang berada di Cikande, Serang, Banten. Aktivitas mendaki, kinerja PMI Manufaktur kuartal I-2022 ekspansi


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja industri pengolahan nampak meningkat pada awal tahun 2022. Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) pada kuartal I-2022 tercatat 51,77% atau meningkat dari 50,17% pada kuartal IV-2021. 

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, mengungkapkan, selain meningkat, kinerja industri manufaktur ini berada pada fase ekspansi atau indeks di atas 50. 

“Peningkatan PMI-BI pada kuartal I-2022 didorong oleh sejumlah aktivitas yang meningkat, seiring dengan pelonggaran PPKM sehingga meningkatkan optimisme dan mendorong permintaan masyarakat,” tulis Erwin dalam laporannya, Kamis (14/4). 

Dalam laporan tersebut, nampak mayoritas komponen pembentuk PMI-BI mengalami peningkatan, terutama pada komponen Volume Total Pesanan, Volume Produksi, dan Volume Persediaan Barang Jadi yang bahkan juga berada dalam fase ekspansi. 

Baca Juga: Astra Agro Lestari (AALI) Siapkan Capex Hingga Rp 1,3 Triliun di Tahun ini

Ia memerinci, Indeks Volume Pesanan pada kuartal I-2022 tercatat 54,33% atau meningkat dari 51,67% pada kuartal IV-2021. Peningkatan terjadi pada sebagian subsektor, terutama subsektor kertas dan barang cetakan, tekstil, barang kulit dan alas kaki, serta makanan, minuman, dan tembakau. 

Kemudian, Indeks Volume Produksi tercatat 53,81% atau lebih tinggi dari 51,84% pada kuartal IV-2021. “Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan permintaan dan ketersediaan sarana produksi yang memadai,” ucap Erwin. 

Peningkatan volume produksi terjadi pada sebagian subsektor, terutama subsektor kertas dan barang cetakan, makanan, minuman, dan tembakau, serta tekstil, barang kulit, dan alas kaki. 

Seiring dengan hal itu, Indeks Volume Persediaan Barang Jadi tercatat 53,59% pada kuartal I-2022, atau meningkat dari 51,42% pada kuartal sebelumnya. Peningkatan ini terjadi pada sejumlah subsektor, seperti kertas dan barang cetakan, tekstil, barang kulit, dan alas kaki, serta makanan, minuman, dan tembakau. 

Baca Juga: Resmi Melantai, Saham Teladan Prima Agro (TLDN) Melesat 17,24%

Perbaikan juga terlihat pada penggunaan tenaga kerja. Indeks Penggunaan Tenaga Kerja tercatat 49,40% atau membaik dari 48,16%. Sayangnya, ini masih belum berada di zona ekspansif atau indeks berada di bawah 50. 

Kabar baiknya, ada subsektor yang mencatatkan peningkatan penyerapan tenaga kerja dan berada pada fase ekspansi, yaitu subsektor kertas dan barang cetakan, serta sektor makanan, minuman, dan tembakau. 

Sebaliknya, kecepatan penerimaan barsama input pada kuartal I-2022 nampak menurun. Indeksnya tercatat 45,22% atau lebih rendah dari 46,24% pada kuartal sebelumnya. “Penurunan ini disebabkan oleh kendala logistik akibat kelangkaan kontainer dan freight cost yang tinggi,” jelas Erwin. 

Penurunan terjadi pada sejumlah subsektor, antara lain pupuk, kimia, dan barang dari karet, kemudian logam dasar besi dan baja, serta barang kayu dan hasil hutan lainnya yang juga masih berada di level kontraksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×