kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional Turun di Kuartal II, Ini Kata Ekonom


Rabu, 04 September 2024 / 17:10 WIB
Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional Turun di Kuartal II, Ini Kata Ekonom
ILUSTRASI. Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Ada penurunan kewajiban neto posisi investasi internasional pada kuartal II-2024, begin penjelasan ekonom.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – BANDUNG. Kewajiban neto Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia turun pada kuartal II 2024.

Bank Indonesia (BI) mencatat, pada akhir kuartal II 2024, PII Indonesia mencatat kewajiban neto sebesar US$ 247,3 miliar, turun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir kuartal I 2024 sebesar US$ 253,9 miliar.

Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menilai, menurunnya kewajiban neto PII ini menjadi pertanda bahwa porsi untuk investasi di luar negeri, beban dan kewajibannya mengalami penurunan.

Baca Juga: Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional (PII) Indoensia Turun di Kuartal I-2024

Hal ini bisa terindikasi bahwa investor tampaknya pada kuartal II banyak keluar lebih dahulu dari Indonesia atau terjadi outflow.

“Nah, ke depannya memang kita lihat kuartal III 2024, kemungkinan (Kewajiban neto PII) naik lagi. Karena kita lihat juga inflow banyak masuk ke kita pada kuartal III,” tutur Myrdal kepada Kontan, Rabu (4/9).

Meski begitu, Myrdal menyampaikan, menurunnya kewajiban neto PII pada kuartal II 2024 tersebut masih relatif stabil. Hal ini sejalan dengan post current account dari sisi keseimbangan pendapatan primer, angkanya tidak berbeda jauh dibandingkan kuartal I 2024.

Baca Juga: BI: Rasio Kewajiban Neto PII RI Terhadap PDB Turun Pada Kuartal III-2023

“Jadi untuk kewajiban setiap kuartalnya pun juga tidak ada lonjakan drastis. Malah pada kuartal ke II dari PII nya juga turun. Jadi sejauh ini untuk sistem keuangan dari aspek eksternal masih bagus. As long as current account kita masih rendah, masih di bawah 1,5%,” terangnya.

Untuk diketahui, transaksi berjalan atau current account mencatatkan defisit pada kuartal II 2024 sebesar US$ 3,0 miliar, atau 0,9% dari produk domestik bruto (PDB).

Adapun pada kuartal III dan IV 2024, Myrdal memperkirakan transaksi berjalan masih akan di bawah 1,5% dari PDB. Sehingga kewajiban neto PII, meskipun meningkat, naiknya tidak akan terlalu besar.

Baca Juga: Rasio Utang Luar Negeri RI Terhadap PDB Turun

“Meskipun foreign ownership di government bonds naik, tapi banyak yang masuk ke tenor menengah panjang juga. Jadi untuk kewajiban jangka pendeknya kita lihat masih manageable atau terjaga dengan baik.” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×