kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.374   -14,52   -0,17%
  • KOMPAS100 1.160   -2,23   -0,19%
  • LQ45 843   -3,48   -0,41%
  • ISSI 293   0,93   0,32%
  • IDX30 442   -3,64   -0,82%
  • IDXHIDIV20 508   -5,24   -1,02%
  • IDX80 131   -0,27   -0,21%
  • IDXV30 137   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   -1,05   -0,75%

Kepala BKPM Rosan Temui Lima CEO Perusahaan Australia, Ajak Investasi di Indonesia


Kamis, 13 November 2025 / 13:57 WIB
Kepala BKPM Rosan Temui Lima CEO Perusahaan Australia, Ajak Investasi di Indonesia
ILUSTRASI. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani memberi keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta. BKPM Rosan P. Roeslani memimpin CEO Meeting dengan lima pimpinan perusahaan besar Australia di Sydney, Selasa (11/11).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani memimpin CEO Meeting dengan lima pimpinan perusahaan besar Australia di Sydney, Selasa (11/11). 

Pertemuan ini merupakan bagian dari pendampingan kunjungan kerja Presiden RI ke Australia, yang berfokus pada penguatan kerja sama ekonomi dan investasi bilateral. 

Rosan menegaskan, hubungan ekonomi Indonesia–Australia terus menunjukkan tren positif. Dalam lima tahun terakhir, nilai investasi Australia di Indonesia mencapai US$ 2,8 miliar, didominasi sektor pertambangan, perhotelan, dan layanan kesehatan. 

Sementara itu, nilai perdagangan kedua negara naik 23,5% pada 2024 menjadi US$ 15,4 miliar.

"Melalui IA-CEPA, kita tidak hanya membuka pintu bagi investasi, tetapi membangun jembatan kolaborasi yang berkelanjutan. Indonesia siap bertransformasi menjadi pusat investasi hijau dan bernilai tambah di kawasan," ujar Rosan dalam keterangannya, Kamis (13/11).

Baca Juga: Investasi Meningkat Tapi Penerimaan Pajak Terus Turun, Apa Sebabnya?

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Founder and Executive Chair Aspen Medical Glenn Keys, Chairman Pure Battery Technologies (PBT) Stephen Wilmot, Director Managed Investment AAM Investment Group David Paton, CEO Cue Energy Resources Matthew Boyall, dan CFO Nickel Industries Ltd Chris Shepherd. 

Pertemuan ini membahas rencana investasi strategis dari masingmasing perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, hilirisasi, agrikultur, minyak dan gas. 

Diskusi berfokus pada rencana investasi strategis di berbagai sektor unggulan, di antaranya:

1. Aspen Medical melakukan penjajakan minat investasi proyek redevelop RSUD Samarinda senilai US$ 1 miliar

2. Pure Battery Technologies (PBT) akan berinvestasi sebesar US$ 350 juta di Batang Industrial Park untuk pengembangan material katoda

3. AAM Investment Group mengembangkan peternakan sapi di Lampung dan aktif dalam program pelatihan tenaga kerja Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)

4. Cue Energy Resources menambah investasi untuk sektor minyak dan gas

5. Nickel Industries Ltd berekspansi pada fasilitas pengolahan nikel di Indonesia. 

Dalam kesempatan tersebut, Rosan juga menjelaskan regulasi baru yaitu Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2025. Melalui peraturan baru ini, perizinan berusaha yang telah melewati Service Level Agreement (SLA) verifikasi dapat terbit otomatis sehingga dapat meningkatkan kepastian kepada pelaku usaha.

"Sampai dengan sekarang, sistem Online Single Submission (OSS) telah menerbitkan sebanyak 134 perizinan berusaha melalui mekanisme fiktif positif, sehingga proses investasi dapat berlangsung lebih cepat dan efisien," papar Rosan. 

Rosan juga menyoroti tiga sektor prioritas kerja sama Indonesia–Australia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Pertama, hilirisasi sumber daya alam, termasuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik dan panel surya.

Kedua, energi baru dan terbarukan, dengan potensi mencapai 3.700 GW dari tenaga surya, angin, air, bioenergi, dan panas bumi.

Ketiga, sektor Kesehatan, dengan proyeksi belanja kesehatan Indonesia mencapai US$ 138 miliar pada 2040, didukung pembentukan KEK Kesehatan di Bali dan Batam. 

"Kami ingin seluruh ekosistem investasi tumbuh lebih baik-dari praktik pertambangan, energi bersih, hingga kesehatan. Indonesia kini bergerak menuju standar global yang lebih tinggi, dengan kepastian hukum dan kemudahan berusaha sebagai fondasinya," tambah Rosan. 

Menutup pertemuan, Rosan mengajak para pelaku usaha Australia untuk terus berkolaborasi dalam menciptakan nilai tambah baru, memperkuat rantai pasok global, serta mewujudkan investasi yang berdampak bagi masyarakat dan lingkungan.

Baca Juga: Target Defisit APBN 2026 dan Outlook 2025 di Atas Batas Aman Target Kinerja Kemenkeu

Selanjutnya: Asosiasi Dorong Pemprov DKI Sederhanakan Persyaratan Izin Parkir

Menarik Dibaca: Edukasi Gizi dak Kesehatan Cara Optimalkan Tumbuh Kembang Balita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×