kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Rosan Sebut Indonesia Punya Potensi Investasi Sektor Infrastruktur US$ 644 Miliar.


Jumat, 13 Juni 2025 / 16:14 WIB
Rosan Sebut Indonesia Punya Potensi Investasi Sektor Infrastruktur US$ 644 Miliar.
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa. Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan, potensi peluang investasi infrastruktur di Indonesia sebesar US$ 644 miliar.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan, potensi peluang investasi infrastruktur di Indonesia sebesar US$ 644 miliar.

Rosan menjelaskan, dari potensi total investasi tersebut, sekitar 40% akan didanai oleh pemerintah, 30% oleh sektor swasta. Sisanya akan dibiayai oleh investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Indonesia memiliki banyak peluang investasi, salah satunya di sektor energi terbarukan. Potensinya mencapai 3.007,7 gigawatt, tetapi kapasitas terpasang saat ini baru sekitar 15 gigawatt, kurang dari 1%," ujar Rosan dalam forum International Conference on Infrastructure (ICI) 2025.

Ia menyoroti potensi panas bumi sebagai sektor yang sangat menarik, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia, khususnya di Pulau Jawa dan Sumatera.

Baca Juga: BKPM: Indonesia Targetkan Jadi Lima Besar Produsen Baterai Mobil Listrik pada 2040

Pemerintah, melalui Kementerian Investasi, berkomitmen menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dengan mempercepat reformasi birokrasi, deregulasi perizinan, dan penguatan sistem Online Single Submission (OSS). 

"Saat ini sudah ada enam kementerian yang terintegrasi dalam OSS dan kami targetkan 12 kementerian lainnya segera menyusul, agar proses perizinan semakin transparan dan efisien," tegasnya.

Selain sektor energi, Rosan juga menekankan pentingnya hilirisasi industri dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Ia menyebut hilirisasi nikel menjadi prioritas karena Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, sekitar 42% dari total cadangan global, yang tersebar di Sulawesi dan Maluku.

"Kami juga akan mendorong hilirisasi di sektor kelapa dan rumput laut, yang tidak hanya meningkatkan nilai tambah, tetapi juga akan memberdayakan petani kecil di seluruh Indonesia," tambahnya.

Di sisi lain, Indonesia juga menyiapkan penguatan infrastruktur digital seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat. Nilai ekonomi digital Indonesia saat ini diperkirakan mencapai US$ 130 miliar dan diproyeksikan melonjak menjadi US$ 360 miliar pada 2030. Salah satu peluang yang disoroti adalah pengembangan pusat data, di mana saat ini kapasitas terpasang baru sekitar 600 megawatt, jauh dari potensi maksimal sebesar 3,7 gigawatt.

Lebih lanjut, Rosan menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Pemerintah juga membuka peluang kerja sama dengan investor asing melalui skema kemitraan, dengan prinsip berbagi risiko dan manfaat secara seimbang.

"Kami ingin investasi yang membawa manfaat ganda: keuntungan bagi investor dan penciptaan lapangan kerja berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Setiap tahun, ada sekitar dua juta tambahan angkatan kerja yang harus kita fasilitasi," kata Rosan.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dengan berbagai pihak dalam mendorong pembangunan Indonesia ke depan. 

"Kami siap menjadi mitra yang solid bagi para investor dan berharap kehadiran Anda dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional," kata Rosan.

Baca Juga: Kasus Pemalakan Proyek Chandra Asri, Kementerian Investasi/BKPM Ambil Tindakan

Selanjutnya: Prabowo Sebut Proyek Giant Sea Wall Butuh US$ 80 Miliar, Begini Respons Kadin

Menarik Dibaca: 5 Cara Mendapatkan Tambahan Modal Usaha yang Aman dan Efektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×