Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/7).
Dalam pertemuan tersebut, Aris mengaku membahas berbagai isu termasuk mengenai pengunduran diri JOAO Angelo De Sousa Mota dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara.
“Iya semuanya (termasuk isu Agrinas)” katanya dijumpai di Istana Kepresidenan, Selasa ( 12/8).
Aris bilang Presiden Prabowo sendiri juga memberi perhatian khusus terhadap isu ini.
Baca Juga: Integra (WOOD) Memacu Diversifikasi Pasar Ekspor, Kurangi Ketergantungan ke AS
Aris menilai mundurnya JOAO sebagai Dirut PT Agrinas adalah hal yang wajar. Dia juga mengatakan bahwa setiap pajabat baru butuh waktu dalam hal proses administrasi yang ada di lingkungan pemerintahan.
Terkait hal ini, Pihaknya juga sudah berkomunikasi langsung dengan CEO BPI Danantara, Rosan Roslani. Menurutnya, Rosan memastikan isu ini dapat diperbaiki segera.
“Saya juga sudah komunikasi dengan pak rosan kita semuanya bisa perbaiki, wajar,” ungkapnya.
Selain membahas mengenai Agrinas, Aris juga diberikan arahan oleh Presiden untuk memastikan jalannya regulasi agar tidak menghambat target target program pemerintah.
“Bagaimana untuk tetap mengamati mengontrol jalannya proses birokrasi jangan terlalu berbelit, jadi yang bisa dipangkas supaya proses itu cepat dan tepat apalagi yang berkaitan kebutuhan masyarakat, misal dana desa penyaluran pupuk, koperasi merah putih, makan bergizi gratis,” urainya.
Sebelumnya, JOAO menyampaikan pengunduran dirinya sebagai Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara pada Senin (11/8).
Dalam pengundurannya, dia turut menyinggung peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara yang tidak optimal mendukung kinerja perseroannya.
Padahal, Danantara disebut mempunyai tugas untuk mengurusi bisnis dan investasi di perusahaan plat merah bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Sementara itu, Danantara menyatakan telah menerima pengunduran diri Joao tersebut. Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani menyatakan Danantara Indonesia menerapkan prinsip good corporate governance secara ketat di seluruh aspek operasional.
“Setiap aksi korporasi, termasuk di PT Agrinas Pangan Nusantara, dilaksanakan melalui kajian kelayakan yang komprehensif sesuai prosedur,” kata Rosan melalui keterangan tertulisnya, Senin (11/8).
Menurut Rosan, mundurnya direktur utama di perusahaan plat merah itu tidak akan menghambat urusan perseroan untuk terus beroperasi. Layanan kepada mitra dan pemangku kepentingan, kata dia, akan dilaksanakan seperti biasa. Kemudian, pergantian kepemimpinan nantinya juga bakal dilakukan secara tertib, terukur, dan terencana.
Baca Juga: Setoran Pajak Konglomerat dan Perusahaan Raksasa Masih Seret pada Semester I-2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News