Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencatat deflasi pada bulan Oktober 2022 sebesar 0,11% mom, Indeks Harga Konsumen (IHK) berpeluang berbalik mengalami inflasi pada November 2022.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, inflasi pada bulan laporan sebesar 0,2% mom atau secara tahunan tercatat 5,53% yoy.
Josua bilang, pendorong utama inflasi pada bulan November 2022 adalah inflasi inti, yang diperkirakan mencapai 3,38% yoy atau meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 3,31% yoy.
Baca Juga: Melambat, Ekonomi 2023 Diramal Tumbuh 5%
“Peningkatan inflasi sisi permintaan sejalan dengan aktivitas ekonomi yang tetap solid serta mencerminkan dampak lanjutan dari penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) pada bulan September yang lalu,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (30/11).
Sementara itu, inflasi harga bergejolak diperkirakan mengalami inflasi kecil sejalan dengan kenaikan rata-rata harga komoditas pangan sepanjang bulan November, seperti beras naik 0,53% mom, daging ayam 2,16% mom, telur ayam naik 2,03% mom, serta bawang merah naik 4,63% mom.
Meskipun demikian, terdapat beberapa komoditas pangan yang berkontribusi pada deflasi kelompok harga bergejolak, yaitu bawang putih dengan penurunan harga 1,3% mom, cabai merah turun 19,9% mom, cabai rawit turun 13,9% mom, dan minyak goreng turun 0,3% mom.
Sedangkan dari sisi inflasi harga diatur pemerintah (administered price), Josua memperkirakan terjadi deflasi yang didorong oleh penurunan harga BBM non subsidi.
Baca Juga: Mencermati Saham-Saham Barang Konsumsi yang Menarik pada 2023
Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan hasil perhitungan inflasi pada hari ini, Kamis (1/12) pukul 11.00 WIB. Masyarakat bisa menyaksikan pengumuman ini lewan Youtube BPS Statistics maupun memantau laman resmi bps.go.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News