Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Akhirnya, Komite Ekonomi Nasional (KEN) mulai menggarap rekomendasi-rekomendasinya untuk pemerintah. Salah satu rekomendasi itu adalah pembentukan neraca negara.
Isinya adalah data tentang posisi kekayaan negara berupa aset seperti tanah dan bangunan serta kewajiban utang piutang dengan negara lain. "Selama ini kita hanya punya APBN untuk uang masuk dan keluar, tapi soal kekayaan dan kewajiban tidak tercantum," kata Ketua KEN, Chairul Tanjung usai sidang kabinet paripurna di gedung utama Sekretariat Negara, Kamis (16/9).
KEN juga mengusulkan membangun lebih banyak pusat pertumbuhan baru. Dengan begitu, banyak orang akan datang ke tempat itu. "Jadi sekarang dibalik, people following trade," imbuh bos Para Group tersebut.
Selain itu pemerintah juga dianjurkan membuat simpul transportasi terpadu antar pulau sehingga distribusi bahan kebutuhan pokok semakin lancar. Dengan begitu, tidak ada lagi perbedaan harga yang mencolok, misalnya antara Jawa dan Papua.
Chairul Tanjung mengatakan dalam menggarap rekomendasi itu KEN juga berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian. Rencananya, pada Desember nanti KEN akan menyerahkan rekomendasinya kepada Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News