kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Presiden: Rekomendasi KEN dan KIN harus nyata


Kamis, 16 September 2010 / 16:05 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can


JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan Komite Inovasi Nasional (KIN) berkoordinasi dengan jajaran pemerintahan dalam menjalankan tugasnya. Sebab, hasil kerja KEN dan KIN akan menjadi salah satu acuan pemerintah dalam menyusun kebijakan.

Dengan demikian, Presiden SBY berharap hasil kerja KEN dan KIN bisa menjadi sebuah rekomendasi bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan, "Saya ingatkan bahwa produk yang dihasilkan bukan academic paper, tapi policy recommendation yang akan sangat kami perhatikan," kata Presiden dalam sidang kabinet paripurna, Kamis (16/9).

Dengan rekomendasi itu, SBY bilang, pemerintah akan menyempurnakan kebijakan yang akan disusun. Presiden juga meminta KEN dan KIN menyesuaikan rekomendasi itu dengan masa kerja pemerintahan. Dengan begitu, SBY berharap empat tahun mendatang bisa mencapai sasaran yang telah ditetapkan. "Apa yang saudara lakukan itu bisa masuk betul dengan yang dilakukan jajaran kabinet dan pemerintah pada umumnya," kata Presiden.

Presiden juga meminta rekomendasi KEN dan KIN itu berangkat dari situasi yang riil, seperti informasi dari kepala daerah maupun DPRD. Sehingga, SBY berharap, rekomendasi bisa diaplikasikan dan dicapai dan bukan sesuatu yang diawang-awang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×