kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kemtan identifikasi penyelamatan ternak pasca gempa di Lombok


Selasa, 07 Agustus 2018 / 21:29 WIB
Kemtan identifikasi penyelamatan ternak pasca gempa di Lombok
ILUSTRASI. Peternakan kambing


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan segera menurunkan tim untuk melakukan identifikasi penyelamatan ternak akibat bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan HewanI Ketut Diarmita langsung membentuk tim yang bertujuan untuk membantu warga korban gempa dalam menyelamatkan ternak sapi, sehingga ternak warga tetap selamat dan sehat.

Tim tersebut pun diminta untuk segera mengidentifikasi permasalahan di lapangan terkait penyelamatan ternak, terutama mengenai ketersediaan hijauan pakan ternak, obat-obatan dan penanganan ternak yang mati.

Berdasarkan laporan Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTB, ada 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Kabupaten Lombok Timur (KLotim) yang terkena dampak paling besar dan ternaknya perlu mendapat bantuan pakan dan pengobatan.

Dari KLU ada 4 Kecamatan, yaitu: Pemenang, Tanjung, Gangga dan Kahyangan, sedangkan dari KLotim ada 3 kecamatan, yaitu: Sambelia, Sembalun dan Pringgabaya.

I Ketut mengatakan, data rinci peternak dan populasi masing-masing ternak sudah tersedia per kecamatan. Selain itu data kelompok petani peternak sebagai dasar pemberian bantuan pakan dan obat-obatan juga sudah tersedia.

“Untuk sementara belum ada laporan kematian ternak, sehingga Ditjen PKH fokus menyisir dan mengidentifikasi peternak yang terkena musibah untuk diketahui berapa kepemilikan ternaknya,” kata I Ketut Diarmita seperti yang tertera dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (7/8).

I Ketut melanjutkan, ternak milik petani ini pun harus mendapatkan pakan ternak dan terbebas dari penyakit. Berdasarkan laporan BPTU-HPT Denpasar, pakan ternak yang tersedia saat ini adalah konsentrat dan pucuk tebu yang siap untuk dikirim dari Bali.

Sedangkan obat-obataan yang masih tersedia di Dinas Peternakan Kabupaten adalah obat untuk Siwab dan gangrep.

Tak hanya itu, I Ketut Diarmita juga meminta agar tim yang ada turut serta mengantisipasi pencurian sapi, karena ditinggal pemiliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×