Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemkes) di bawah koordinasi Kementerian Koordinator PMK kerahkan seluruh jajaran kesehatan baik dari Kemkes pusat, daerah, rumah sakit, maupun perguruan tinggi untuk menangani korban bencana gempa bumi yang mengguncang Lombok.
Data terakhir yang dihimpun Pusat Krisis Kesehatan, Kemkes, pada Senin (6/8) pukul 10.00 WIB terdata sebanyak 680.127 populasi terdampak. Sementara korban meninggal dunia sebanyak 91 dan 200 orang luka berat.
Sumber daya kesehatan yang dikerahkan seluruhnya sebanyak 87 orang yang terdiri dari Kemenkes RI, RSUP Sanglah, Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Hasanudin (Unhas).
Personel dari Kemenkes RI diterjunkan sebanyak 20 orang dari Pusat Krisis Kesehatan, Direktorat Layanan Kesehatan, Direktorat Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Kesehatan Keluarga, dan Biro Perencanaan dan Anggaran.
Dari RSUP Sanglah telah dikirim 20 personel di antaranya tenaga medis yang terdiri dari 5 spesialis bedah ortopedi, bedah umum, perawat. Mereka juga menyiagakan 3 ambulans, dan 5 tenda RS lapangan.
Dari Unair juga dikirim 20 personel tenaga medis, yakni 10 dokter ortopedi, 4 spesilis anestesi, 1 bedah umum, dan 5 perawat.
Tenaga medis lainnya didatangkan dari Unhas sebanyak 12 personel yang terdiri dari 3 dokter bedah ortopedi, 1 spesialis bedah toraks, 2 spesialis anestesi, 1 perawat, dan 5 personel Public Safety Center (PSC) 119.
Sementara itu, dari UGM diterjunkan 15 personel yang terdiri dari dokter bedah ortopedi, spesialis anak, bedah umum, dan dokter umum.
Fokus layanan kesehatan dilakukan di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, dan Lombok Timur. Dari ketiga wilayah itu rumah sakit yang masih berfungsi ada di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Timur.
Di Kabupaten Lombok Timur, begitupun di Kota Mataram, dan Kabupaten Lombok Utara, layanan kesehatan diperkuat oleh TNI.
Diharapkan dengan dikerahkannya seluruh jajaran kesehatan ini dapat menyelamatkan para korban bencana dan memantik berbagai kalangan masyarakat untuk membantu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News