kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemperin sebut lima subsektor ini akan tumbuh tinggi di tahun 2019


Kamis, 31 Januari 2019 / 16:33 WIB
Kemperin sebut lima subsektor ini akan tumbuh tinggi di tahun 2019


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi tahun ini ditargetkan akan mencapai 5,3%. Meski begitu, Kementerian Perindustrian (Kemperin) masih menargetkan pertumbuhan sektor manufaktur berkisar 5,4%.

Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kemprin, Imam Haryono pun menyebut, beberapa subsektor industri akan mengalami pertumbuhan yang pesat khususnya disebabkan oleh pemilihan umum tahun ini.

"Belajar dari pemilu 2014, pemilu 2019 akan memiliki dampak pada subsektor industri. Misalnya pada indusri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit dan alas kaki," ujar Imam, Kamis (31/1).

Kementerian Perindustrian memproyeksi, industri makanan dan minuman tumbuh 9,86%, mesin tumbuh 7%, tekstil dan pakaian jadi tumbuh 5,61%, subsektor kulit, barang dari kulit dan alas kaki tumbuh 5,40%, serta barang dari logam, komputer dan barang elektronika tumbuh 3,81%.

Imam pun menerangkan, selain faktor pemilu di tahun ini, masih ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia. Mulai dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China, hingga perjanjian perdagangan Indonesia dan Eropa.

Adanya perang dagang di China dan Amerika memang akan mempengaruhi perekonomian global. Namun, Imam pun menyebut Indonesia masih bisa mendapatkan keuntungan dari situasi yang ada.

"Sebetulnya dengan adanya perang dagang Amerika Serikat dan China, Indonesia diuntungkan dengan adanya peristiwa adanya rencana relokasi industri dari China ke Indonesia untuk menghindari tarif yang signifikan," jelas Imam.

Di tahun 2020 hingga 2024, pemerintah memperkirakan industri manufaktur akan tumbuh di kisaran 5,40% hingga 7,05%. Ini dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,4% hingga 6,0%.

Pemerintah melakukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri seperti merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia, melakukan penguatan vokasi, mengembangkan kawasan dan sentra industri, mengembangkan wirausaha baru dan melakukan berabagai program seperti memberi fasilitas fiskal, memberdayakan IKM dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×