Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kebut pembangunan bendung Jenelata di Sulawesi Selatan, demi mendukung program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, Bendungan Jenelata merupakan bagian Proyek Strategis Nasional (PSN). Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 223,6 juta m³ dan luas genangan mencapai 1.220 hektare (ha) yang berpotensi untuk mendukung pengairan irigasi pertanian hingga 25.783 ha.
“Dengan selesainya pembangunan fisik bendungan, fokus selanjutnya adalah percepatan pengembangan jaringan irigasi teknis. Ini penting untuk mendukung produktivitas pertanian dan meningkatkan jumlah masa panen bagi petani,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (25/7/2025).
Dody bilang, Sulawesi Selatan merupakan salah satu lumbung pangan nasional, lewat bendungan Jenelata pihaknya memproyeksikan pasokan air irigasi untuk wilayah pertanian di Kabupaten Gowa akan bertambah, sehingga frekuensi panen petani bisa naik 2-3 kali setahun.
Baca Juga: PTPP Rampungkan Pembangunan PSN Bendungan Tamblang Bali
Nantinya, sistem jaringan irigasi teknis dari Bendungan Jenelata akan didistribusikan melalui Daerah Irigasi (DI) Bili-bili seluas 2.443 ha, DI Bissua seluas 12.793 ha, dan DI Kampili seluas 10.547 ha. Sistem irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman antara 276% hingga 300% dengan pola tanam padi – padi – palawija.
“Bendungan yang didesain dengan tipe konstruksi Concrete Face Rockfill Dam (CFRD) setinggi 62,8 meter ini dapat menyediakan air baku sebesar 6,05 m³/detik untuk memenuhi kebutuhan air domestik, industri, pabrik gula, Intake Sungguminasa, termasuk lahan pertanian tebu di Takalar,” ujar Dody.
Di samping itu, bendungan Jenelata punya fungsi sebagai pengendali banjir Sungai Jenelata dengan menurunkan debit banjir dari 1.800 m³/detik menjadi 686 m³/detik.
Keberadaan bendungan ini, kata Dody, bakal membantu mengoptimalkan pengendalian banjir, khususnya di Kota Makassar yang selama ini hanya mengandalkan Bendungan Bili-Bili berkapasitas 375 juta m3, dengan efektivitas pengendalian banjir hingga 50 tahun ke depan.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Heriantono Waluyadi mengatakan, bendungan ini juga berpotensi sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan berkapasitas 7 Mega Watt.
“Tercatat hingga 23 Juli 2025, progres konstruksi Bendungan Jenelata telah mencapai 13,9% dan ditargetkan rampung pada tahun 2028,” kata Heriantono.
Baca Juga: PTPP: Progres Proyek Bendungan Cibeet Paket II Sudah 12,62%, Target Kelar di 2028
Adapun, dana pembangunan Bendungan Jenelata bersumber dari kombinasi APBN sebesar 15% dan loan dari Export Import Bank of China atau Cexim Bank Tiongkok sebesar 85% dengan total anggaran sebesar Rp 4,15 triliun.
Selain itu, bendungan Jenelata juga masuk dalam alokasi anggaran Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PU pada Tahun Anggaran 2026 untuk penyelesaian 15 bendungan on-going atau sudah konstruksi.
Selanjutnya: Penjualan ekspor anjlok, kinerja Selaras Citra Nusantara (SCNP) melesu di semester I
Menarik Dibaca: Promo PHD Double Box Hemat, 2 Pizza Mulai Rp 80.000-an Bebas Pilih 14 Topping Favorit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News