Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) terbitkan 200 Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih dengan total volume 1,1 juta ton.
Direktur Jenderal Hortikultura, Kementan Prihasto Setyanto memastikan penerbitan rekomendasi impor dilakukan tidak secara tebang pilih. Penerbitan diberikan kepada seluruh importir yang memenuhi persyaratan sesui dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) 39/2019 tentang RIPH.
"ini sudah terbit 200-an RIPH bawang putih dengan total volume 1,1 juta ton. Jadi bukan hanya beberapa importir saja," kata Prihasto dalam keterangannya, Sabtu (14/10).
Baca Juga: Dirjen Hortikultura: Saat Ini Sudah Terbit Lebih 200 RIPH Bawang Putih
Prihasto menjelaskan pelaku usaha mengajukan RIPH Bawang Putih secara online melalui Sistem Nasional Neraca Komoditas (SINAS NK) terintegrasi dengan Sistem RIPH.
Lebih lanjut Prihasto menegaskan rekomendasi RIPH adalah rekomendasi teknis yang menyatakan bahwa produk hortikultura yang akan diimpor telah memenuhi persyaratan produk yang aman konsumsi, bermutu baik.
Kemudian, menerapkan prinsip telusur balik yang baik (traceability) dan memenuhi standar keamanan pangan segar asal tumbuhan.
"RIPH diperlukan oleh pelaku usaha sebagai salah satu syarat melakukan impor produk hortikultura," tegasnya.
Selanjutnya Prihasto juga menjelaskan untuk pengajuan RIPH tahun 2024 nanti, pelaku usaha boleh mengajukan RIPH bawang putih sesuai kepatuhannya dalam menjalankan wajib tanam dan produksi bawang putih.
Apabila sebuah perusahaan telah melaksanakan kewajibannya, akan diterbitkan surat keterangan lunas (SKL) dari Kementan.
Baca Juga: Soal Kenaikan Harga Pangan, Begini Tanggapan Wamendag
Sebagai contoh, untuk perusahaan yang sudah melaksanakan wajib tanam dan produksi bawang putih dengan terbit 1 SKL dan tidak ada penyelesaian kewajiban tanam lainnya, maka dapat mengajukan permohonan RIPH tahun 2024. Sampai dengan 4000 ton, untuk 2 SKL sebanyak 5000 ton, demikian seterusnya untuk yang 3, 4.dan 5 SKL.
Saat ini, sudah ada 100 perusahaan yang telah melaksanakan wajib tanam dan produksi bawang putih sesuai dengan regulasi.
Namun begitu, pihaknya tidak menjelaskan detil berapa banyak produktivitas dari wajib tanam yang dilakukan oleh importir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News