Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hungga 3 Juli 2020, Kementerian Pertanian (Kementan) telah merealisasikan anggaran dan outstanding kontrak sebesar Rp 6,19 triliun atau 44% dari pagu 2020 sebesar Rp 14,06 triliun.
“Dari pagu Anggaran tahun 2020 sebesar Rp 14,06 triliun, realisasi sampai dengan tanggal 3 Juli 2020 setelah memasukkan komponen outstanding kontrak sebesar Rp 6,19 triliun atau 44,03%,” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rapat kerja dengan komisi IV DPR, Selasa (7/7).
Baca Juga: Pengumuman, Setkab buka lowongan eselon I bagi PNS
Syahrul menyebut, realisasi anggaran tertinggi adalah Ditjen Tanaman Pangan yakni mencapai Rp 2,14 triliun atau mencapai 57,52% dari pagu Rp 3,72 triliun.
Ada pula Badan Karantina Pertanian yang sudah merealisasikan 54,01% anggarannya atau sebesar Rp 456,83 miliar dari pagu Rp 845,9 miliar, dan Badan PPSDMP merealisasikan Rp 520,36 miliar atau 50,23% dari pagu.
Sementara realisasi unit eselon lainnya seperti Ditjen PKH sudah merealisasikan Rp 479,84 miliar atau 41,6%, lalu Ditjen PSP merealisasikan Rp 740,53 miliar atau 28,7% dari pagu, Ditjen Perkebunan merealisasikan Rp 315,04 miliar atau 36,52%, dan Ditjen Hortikultura Rp 122,62 miliar atau 21,36%.
Baca Juga: Heboh kalung corona, kayu putih bisa redakan batuk, asma, sampai sakit sendi
Selanjutnya, BKP merealisasikan Rp 232,93 miliar atau 48,95%, Badan Litbang merealisasikan Rp 520,36 miliar atau 50,2%, serta Setjen Rp 636,54 miliar atau 37,59%.
Adapun, di 2021 Kementan mendapatkan pagu indikatif Rp 18,43 triliun. Anggaran terbesar ditujukan untuk program ketersediaan, akses dan pangan berkualitas.
“Sesuai dengan Surat Bersama Pagu Indikatif (SBPI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kementerian Keuangan, maka besaran pagu indikatif dialokasikan pada lima program, dan alokasi terbesar diarahkan pada Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas sebesar Rp. 9,72 triliun atau 53%,” kata Syahrul.
Baca Juga: Demi pulihkan ekonomi, Menko Airlanga: Pemerintah berupaya perbaikan regulasi
Alokasi untuk program lainnya seperti program dukungan manajemen sebesar Rp 5,6 triliun atau 30,41%, program nilai tambah dan daya saing industri Rp 1,41 triliun, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi Rp 553,21 miiar hingga program pendidikan dan pelatihan vokasi Rp 1,14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News