kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kementan Siapkan 6 Daerah Penyanggah Produksi Beras Antisipasi Efek El Nino


Sabtu, 05 Agustus 2023 / 07:01 WIB
Kementan Siapkan 6 Daerah Penyanggah Produksi Beras Antisipasi Efek El Nino
ILUSTRASI. Kementerian Pertanian menyiapkan enam daerah penyanggah produksi beras untuk menghadapi dampak El Nino.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian menyiapkan enam daerah penyanggah produksi beras untuk mitigasi dampak El-Nino atau kemarau panjang,

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan enam daerah tersebut diantaranya tiga daerah di wilayah Jawa kemudian tiga daerah lainya yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan dan Sulawesi Selatan.

"Kemudian di tambah Kalimantan selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Banten dan Lampung. Saya yakinkalau ini bisa bergerak 500 ribu hektar, kemungkinan imbas dari El-Nino bisa dikendalikan dengan baik," kata Syahrul dalam keteranganya, Jum'at (4/8).

Baca Juga: Hadapi El Nino, Kementan Siapkan 500 Ribu Hektare untuk Pastikan Ketersediaan Beras

Syahrul mengatakan beberapa daerah tersebut telah menyatakan kesiapanya untuk mempersiapkan lahan pertanianya dalam memastikan ketersedian beras nasional tercukupi.

Ia mengklaim, ketersediaan beras nasional berdasarkan data dan neraca yang dimiliki Kementerian Pertanian cukup baik hingga bulan September.

"Sampai September kita masih punya overstock di atas 2,7 juta (ton). Artinya dari setiap bulan masih ada panen di atas 800 ribu hektare itu menghasilkan cukup untuk kebutuhan kita setiap bulannya di atas 2 jutaan,” jelas Syahrul.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak El-Nino akan terjadi pada bulan Agustus-September tahun ini.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A Fachri Radjab mengatakan saat ini sebanyak 63% wilayah di Indonesia telah terdampak cuaca ektrem kemarau panjang atau El Nino.

El-Nino ini berpotensi akan menurunkan produksi pertanian di dalam negeri karena banyak daerah yang akan mengalami kekeringan.

Adapun daerah yang berpotensi mengalami kekeringan ektrem di antaranya adalah sebagian besar Pulau Sumatra dan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Dampak El Nino, Anggaran Rp 8 Triliun Disiapkan untuk Bantuan Pangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×