Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan anggaran senilai Rp 1,08 triliun untuk melancarkan rencana kerja Direktorat Jenderal Hortikultura di tahun 2020 ini.
Anggaran tersebut, nantinya akan digunakan untuk pengembangan sentra kawasan sayuran, tanaman obat, buah-buahan, serta kegiatan dukungan manajemen dan pendukung lainnya.
Baca Juga: Kementan targetkan produksi cabai meningkat 7% tahun ini
Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto menjelaskan, ada empat poin kegiatan dukungan manajemen dan pendukung lain yang termasuk di dalam anggaran. Rincian pertama, adalah untuk kegiatan bimbingan teknis, pelatihan petugas, sosialisasi dan sebagainya.
Durasi kegiatan ini ditargetkan berjalan selama satu tahun, dengan anggaran sebesar Rp 145,54 miliar. Kedua, kegiatan belanja modal seperti peralatan kantor, perawatan gedung, dan dukungan manajemen mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp14,50 miliar.
Ketiga, untuk belanja pegawai dan operasional, termasuk di dalamnya adalah gaji, tunjangan, alat tulis, keamanan, dan cleaning service alokasi anggarannya adalah sebesar Rp 40,75 miliar. Keempat, untuk layanan dukungan manajemen dengan jumlah anggaran Rp 94,37 miliar.
"Dengan begitu, total anggaran untuk kegiatan dukungan manajemen dan pendukung adalah sebesar Rp 295,17 miliar," ujar Prihasto dalam agenda rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI di Gedung DPR, Rabu (12/2).
Baca Juga: Rekomendasi impor bawang putih keluar, harga tak serta merta langsung turun
Selanjutnya, Prihasto memaparkan mengenai sebaran kawasan sayuran dan tanaman obat di tahun 2020. Di tahun ini, anggaran yang disiapkan untuk pengembangan sentra kawasan bawang merah seluas 5.704 hektare (ha) di 33 provinsi untuk 179 Kabupaten/Kota, adalah sebesar Rp 165,41 miliar.
Kemudian, Prihasto bilang, untuk pengembangan kawasan bawang putih telah mengalami pengurangan volume seluas 1.043 ha menjadi 4.050 ha di 17 provinsi untuk 40 Kabupaten/Kota. Anggaran yang diberikan untuk pengembangan kawasan ini adalah sebesar Rp 150 miliar.
"Setelah mendapat saran dan masukan, ada pengubahan untuk kawasan bawang putih. Jadi ada 4.050 ha di tahun 2020 dengan nilai Rp 150 miliar," ungkapnya.
Baca Juga: Kementan terbitkan rekomendasi impor bawang putih sebanyak 103.000 ton
Selanjutnya untuk sebaran pengembangan kawasan aneka cabai seluas 13.328 ha, wilayahnya tersebar di 33 provinsi untuk 368 Kabupaten/Kota dengan anggaran Rp 59,97 miliar. Untuk kawasan tanaman obat seluas 700 ha, dengan sebaran di 13 provinsi untuk 31 Kabupaten/Kota, anggarannya sebesar Rp 9,10 miliar.
Terakhir, untuk pengembangan kawasan sayuran lain, seperti wortel, kentang, jamur, serta daun-daunan, alokasi anggaran yang disiapkan adalah sebesar Rp 17,5 miliar. Kawasan ini memiliki luas 860 ha dan tersebar di 12 provinsi untuk 22 Kabupaten/Kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News