kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkeu Kerek Pagu Indikatif Belanja K/L 2023 Menjadi Rp 977 Triliun


Kamis, 28 April 2022 / 15:33 WIB
Kemenkeu Kerek Pagu Indikatif Belanja K/L 2023 Menjadi Rp 977 Triliun
ILUSTRASI. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Kemenkeu Kerek Pagu Indikatif Belanja K/L 2023 Menjadi Rp 977 Triliun.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah menetapkan pagu indikatif untuk belanja kementerian/lembaga (K/L) pada tahun anggaran 2023 sebesar Rp 977,1 triliun. Nilai tersebut lebih besar dari anggaran K/L pada tahun ini yang sebesar Rp 910 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan belanja K/L tersebut terdiri dari rupiah murni Rp 814,1 triliun, dan rupiah non murni Rp 163 triliun.

Menurutnya, anggaran tersebut akan digunakan untuk sejumlah kebutuhan operasional, termasuk di dalamnya terdapat alokasi belanja khusus untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur dan juga persiapan pemilu 2024.

“Seperti arahan Pak Presiden, penyusunan belanja K/L tahun anggaran 2023 harus dipertajam. Dalam mempertajam itu kita memperhatikan anggaran untuk IKN Nusantara, persiapan pemilu, dan prioritas-prioritas lain termasuk pembangunan infrastruktur hingga 2024,” tutur Suahasil dalam agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022, Kamis (28/4).

Baca Juga: Wamenkeu Suahasil Nazara Sebut Belanja Pemerintah di 2023 Akan Dipertajam

Suahasil memerinci, pagu indikatif tersebut terdiri atas belanja operasional Rp 319,4 triliun dan belanja nonoperasional Rp 657,7 triliun.

Khusus pada belanja nonoperasional, pagunya dialokasikan untuk pembangunan IKN sebesar Rp 27,6 triliun, persiapan pemilu Rp 19,5 triliun, dan prioritas lain sebagainya senilai Rp 610,6 triliun seperti penyelesaian proyek infrastruktur.

Kemudian, kebijakan umum belanja K/L pada tahun depan akan diarahkan untuk sejumlah agenda. Pertama, meningkatkan kualitas belanja yang lebih efektif, efisien, dan produktif. Kedua, meningkatkan kualitas SDM.

Ketiga, pembangunan infrastruktur prioritas. Keempat, melanjutkan reformasi birokrasi. Keenam, mendukung pelaksanaan revitalisasi industri. Ketujuh, mengembangkan ekonomi hijau.

Baca Juga: Ekonomi Ditargetkan Tumbuh 5,3%-5,9%, Pemerintah Lakukan Konsolidasi Fiskal di 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×