kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,32   0,03   0.00%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkeu catat ada tiga sektor usaha yang telah memasuki zona positif


Selasa, 23 Maret 2021 / 18:23 WIB
Kemenkeu catat ada tiga sektor usaha yang telah memasuki zona positif
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3/2021). Kemenkeu catat ada tiga sektor usaha yang telah memasuki zona positif.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 menunjukkan realisasi penerimaan pajak sepanjang Januari-Februari sebesar Rp 146,1 triliun, turun 4,8% year on year (yoy).

Meski merosot, dari angka tersebut masih ada tiga sektor usaha yang telah memasuki zona positif secara bulanan. 

Pertama, sektor perdagangan pada Februari tumbuh 7,18% dari posisi bulan Januari yang minus 13,82%.

Kedua, sektor jasa keuangan dan asuransi tumbuh 1,08% pada Februari, sementara di Januari minus 20,79%.

Ketiga, sektor industri pengolahan tumbuh 10,77%, sedangkan bulan sebelumnya minus 4,25%. 

Baca Juga: Pajak Digital Mengintai Para Kreator Konten di Dunia Maya

Bahkan untuk industri pengolahan tumbuh pada Januari-Februari 2021 tumbuh 3,32% yoy. Turun tipis dari pertumbuhan di periode sama tahun lalu saat pandemi belum melanda ekonomi dalam negeri yakni 4,53% yoy.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan tren positif secara bulanan ini perlu diakselerasi. Apalagi untuk industri pengolahan yang selama ini memberikan kontribusi penerimaan pajak sangat besar, atau mendominasi dari sektor lainnya. 

“Ini berarti mengonfirmasi impor dan purchasing managers index (PMI) manufaktur yang meningkat. Hal ini mengambarkan kapan penerimaan sektor manufaktur mulai terjadi yaitu Februari dan ini diharapkan dapat berlangsung kembali di Maret dan selanjutnya,” kata Menkeu saat Konferensi Pers Realisasi APBN, Selasa (23/3).

Sementara itu, untuk sektor perdagangan secara tahunan masih negatif 5,06% yoy. Menkeu bilang sektor ini yang paling terpukul akibat dampak pandemi virus corona. Kemudian jasa keuangan dan real estat membaik karena restitusi menurun dan mulai membaiknya pasar obligasi, meski secara tahunan penerimaan pajaknya masih minus 9,61% yoy. 

Baca Juga: Kemenkeu catat kontraksi makin tipis pertanda penerimaan pajak mulai pulih

Di sisi lain lima sektor usaha secara bulanan masih berada di level negatif pada Februari lalu antara lain konstruksi dan real estat (10,21%), transportasi dan pergudangan (6,73%), pertambangan (1,8%), jasa perusahaan (9,16%), serta informasi dan komunikasi (18,52%). 

Meski serempak kontraksi, dari lima sektor usaha itu secara tahunan dua sektor lainnya tumbuh positif. Sektor informasi dan komunikasi tumbuh 2,72% yoy dan pertambangan 0,54% yoy.

Sri Mulyani menegaskan, tren pembalikan pada Februari diharapkan akan terus berlanjut sehingga bisa mengerek penerimaan pajak tahun ini. “Adanya pemulihan ekonomi menggambarkan harapan pemulihan yang sangat positif dan harus diakselerasi di bulan-blan ke depan,” ujar Menkeu. 

Selanjutnya: Defisit anggaran hingga Februari mencapai Rp 63,6 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×