kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kemkeu akan lakukan revaluasi aset BMN


Selasa, 29 Agustus 2017 / 11:08 WIB
Kemkeu akan lakukan revaluasi aset BMN


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Kementerian Keuangan (Kemkeu) akan melakukan penilaian kembali (revaluasi) seluruh aset yang dimiliki negara. Hal ini agar nilai aset kekayaan Pemerintah Indonesia mencerminkan nilai terkininya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Barang Milik Negara (BMN) dan aset negara sangat penting. Menurut dia, neraca keuangan negara harus menggambarkan dua sisi yang kredibel, yaitu aset dan utang.

“Masyarakat hanya lihat satu bagian saja dari neraca keuangan negara. Padahal neraca isinya banyak sekali, ada aset juga,” kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Selasa (29/8).

Menurut Sri Muyani, banyak aset yang belum teridentifikasi, belum teregister, dan belum tertib dari sisi valuasi, “Maka dari itu kami melakukan inventarisasi. jalan raya irigasi, pelabuhan, airport, rumah sakit daerah, puskesmas, semuanya wujud aset yang dibiayai penerimaan negara,” ucapnya.

Sesuai Laporan BMN 2016, nilai BMN tercatat sebesar Rp 2.188 triliun. BMN tersebut tersebar di 87 Kementerian/Lembaga (K/L) selaku pengguna BMN dengan sekitar 26.000 satuan kerja (satker) di bawahnya. Namun, menurut Sri Mulyani seiring perkembangan ekonomi, nilai BMN telah berubah sehingga perlu dilakukan penilaian kembali.

"Penilaian BMN terakhir dilakukan 10 tahun yang lalu, yaitu pada 2007 aset kita Rp 229 triliun. Setelah melakukan revaluasi, tertib administrasi dan penggunaan, maka 2010 setelah revaluasi jadi Rp 1.224 triliun. Posisi aset neraca kita yang terakhir sebesar Rp 4.779 triliun,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×