kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.057   73,61   1,05%
  • KOMPAS100 1.055   14,53   1,40%
  • LQ45 829   11,90   1,46%
  • ISSI 214   1,19   0,56%
  • IDX30 423   6,79   1,63%
  • IDXHIDIV20 510   7,68   1,53%
  • IDX80 120   1,66   1,40%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Sri Mulyani tampik kabar kemiskinan bertambah


Minggu, 27 Agustus 2017 / 16:41 WIB
Sri Mulyani tampik kabar kemiskinan bertambah


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantah pihak-pihak yang menyebut ekonomi Indonesia tumbuh tetapi angka kemiskinan naik. Ia menyebut, klain tersebut adalah berita bohong atau hoax.

“Di republik ini banyak hoax. Yang bilang begitu adalah orang yang tidak suka dengan Sri Mulyani," katanya di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (27/8).

Ia melanjutkan, data menunjukkan bahwa kemiskinan di Indonesia turun. Jumlah kemiskinan turun baik persentase maupun jumlah orangnya. Berdasarkan Indeks Rasio Gini Indonesia, datanya membaik yakni 0,393 di bulan Maret 2017 atau turun dibandingkan dengan angka bulan September 2014 yaitu 0,414.

Adapun Presiden Joko widodo (Jokowi) dalam pidato Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Nota Keuangan 2018 di Gedung MPR/DPR menyatakan, pada Maret 2015 jumlah orang miskin terhitung 28,59 juta orang. Sementara di Maret 2017 jumlah tersebut menurun menjadi 27,77 juta orang.

Meski demikian, pemerintah tetap akan terus membuat pertumbuhan ekonomi berkualitas. Artinya, setiap kenaikan 1% di pertumbuhan ekonomi bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

"Atau setiap 1% pertumbuhan ekonomi harus mengurangi jumlah pengangguran lebih banyak. Misalnya dengan 1% bisa menciptakan 1 juta tenaga kerja. Kami coba 1,5 juta, “ jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×