kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkes: Obat Gagal Ginjal Akut Fomepizole Diberikan Gratis ke Pasien


Senin, 07 November 2022 / 06:09 WIB
Kemenkes: Obat Gagal Ginjal Akut Fomepizole Diberikan Gratis ke Pasien
ILUSTRASI. Pemerintah terus berupaya menurunkan kasus gangguan ginjal akut. Salah satunya lewat pemberian obat Fomepizole.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian anak akibat gangguan ginjal akut, pemerintah telah mendatangkan obat Fomepizole injeksi sebagai antidot (penawar) intoksikasi EG/DEG dalam darah. Terapi pengobatan ini diberikan secara gratis kepada pasien dan tidak ada komersialisasi obat.

“Fomepizole menjadi bagian dari terapi pengobatan, dan diberikan secara gratis kepada pasien. Kami tidak melakukan komersialisasi obat,” tegas Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Muhammad Syahril dalam keterangannya, Sabtu (5/11)

Penggunaan Fomepizole berdampak positif bagi pasien gangguan ginjal akut pada anak. Sebanyak 95% pasien anak di RSCM menunjukkan perkembangan yang terus membaik selama mendapatkan terapi. Artinya efikasinya baik dalam memberikan kesembuhan dan mengurangi perburukan gejala.

“Saya ulangi, tidak ada komersialisasi obat, tujuannya semata mata untuk keselamatan anak indonesia” tegas Syahril.

Baca Juga: Penelitian Penyebab Gagal Ginjal Akut Segera Dirilis Kemenkes

Sebanyak 246 vial Fomepizole sudah didatangkan di Indonesia. Sebanyak 146 vial Fomepizole diantaranya sudah didistribusikan kepada 17 rumah sakit di 11 provinsi Indonesia, sementara 100 vial menjadi buffer strok pusat.

“Kita cukup beruntung saat ini ada 246 vial Fomepizol yang sudah ada di Indonesia dan sebagian besar atau 87% nya adalah donasi gratis dari negara lain” ujar Syahril

Rumah Sakit yang sudah mendapatkan distribusi Fomepizole yaitu RSUD Zainoel Abidin Aceh; RSUP Prof Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Bali; RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta; RSAB Harapan Kita, RSUP Fatmawati, dan RSCM Jakarta; RSUP Hasan Sadikin, RSUD Dr. Hafiz dan RSU Hermina Mekarsari, Jawa Barat.

Selanjutnya, RSUD Bangli dan RSUD Dr. Saiful Anwar, Jawa Timur; RSUD Dr. Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat; RSUD Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah; RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Sulawesi Selatan; RSUP Dr. M Djamil, Sumatera Barat; RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan; dan RSUP H. Adam Malik, Sumatera Utara.

Baca Juga: Bahan Baku Obat yang Bahayakan Ginjal Akan Masuk Larangan Terbatas, Impornya Diatur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×