kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Kemendisdakmen Ajukan Permintaan Tambahan Anggaran Rp 14,4 Triliun


Selasa, 26 Agustus 2025 / 20:54 WIB
Kemendisdakmen Ajukan Permintaan Tambahan Anggaran Rp 14,4 Triliun
ILUSTRASI. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meminta tambahan anggaran Rp 14,4 triliun pada tahun 2026 ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan, tambahan anggaran itu akan digunakan untuk sejumlah program prioritas. ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/YU


Sumber: Kompas.com | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meminta tambahan anggaran Rp 14,4 triliun pada tahun 2026 ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan, tambahan anggaran itu akan digunakan untuk sejumlah program prioritas.

“Oleh karena itu, kami mengusulkan kembali tambahan anggaran sebesar Rp 14,4 triliun,” kata Mu’ti dalam rapat di Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Baca Juga: Tahun 2026, Alokasi Anggaran Pendidikan 20% dari APBN, Ini Rinciannya

Menurut Mu’ti, beberapa program prioritas itu meliputi penyesuaian pembiayaan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Nilai PIP itu  disesuaikan dengan tingkat inflasi.

“Untuk SD dari Rp 450.000 per siswa per tahun menjadi Rp 600.000 per siswa per tahun. Untuk SMP dari Rp 750.000 per tahun menjadi satu juta per siswa per tahun,” ujar Mu’ti.

Selain itu, Kemendikdasmen juga berencana memperluas jangkauan penerima PIP hingga jenjang taman kanak-kanak (TK). Program itu bakal menyasar peserta didik pra-sekolah yang mampu dengan persentase 25% termiskin. PIP ini juga sejalan dengan program pemerintah terkait wajib belajar 13 tahun dengan rincian 1 tahun pra-sekolah, 6 tahun SD, 4 tahun SMP, dan 3 tahun SMA.

“Melalui dukungan biaya Rp 450 ribu per siswa per tahun,” tutur Mu’ti.

Baca Juga: Mendikdasmen Abdul Mu'ti Buka Suara Soal Putusan MK SD-SMP Gratis

Di luar itu, tambahan anggaran itu akan digunakan untuk menyesuaikan tunjangan guru non aparatur sipil negara (ASN) dari Rp 300 ribu menjadi Rp 500 ribu per guru setiap bulannya. Kemudian, anggaran juga akan ditujukan untuk menambah program pembangunan dan revitalisasi satuan pendidikan, khususnya untuk sekolah dengan fasilitas terbatas, rusak, dan terdampak bencana.

Lalu, mempercepat realisasi digitalisasi pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan menguatkan kemampuan guru.

“Guna membekali anak-anak agar lebih siap, kompetitif, dan produktif di masa depan,” tandasnya.
 

Selanjutnya: Royalti dan Shadow Economy Jadi Tantangan Baru Dunia Usaha Indonesia

Menarik Dibaca: Jadwal Bournemouth vs Brentford di Piala EFL 2025: Tuan Rumah Incar Poin Penuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×