Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah menetapkan anggaran pendidikan mencapai Rp 757,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026. Anggaran ini naik tipis dari APBN 2025 yang mencapai Rp 724,3 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, alokasi anggaran pendidikan mencakup 20% dari total belanja negara dalam RAPBN 2026 mencapai Rp 3.786,5 triliun.
Anggaran pendidikan tersebut meliputi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah (TKD), yaitu sebesar Rp 253,4 triliun untuk biaya operasi sekolah (BOS), biaya operasi (PAUD/ Pendidikan Anak Usia Dini) dan tunjangan profesi guru yang manfaatnya dirasakan langsung masyarakat.
Kemudian, anggaran pendidikan melalui Kementerian dan Lembaga (K/L) sebesar Rp 243,9 triliun, antara lain melalui Kementerian Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi , dan Kementerian Agama.
“Serta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang mengalami kenaikan untuk menjamin kualitas dan akses pendidikan yang luas,” tutur Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR, Kamis (21/8/2025).
Baca Juga: Aggaran Pendidikan Ditetapkan Rp 757,8 Triliun pada Tahun 2026
Selanjutnya, anggaran pendidikan melalui program makan bergizi gratis (MBG) yang dianggarkan sebesar Rp 223,6 triliun yang dirasakan langsung oleh 71,9 juta siswa sekolah.
Serta, anggaran pendidikan melalui pembiayaan sebesar Rp 37 triliun untuk dana abadi pendidikan, penelitian, dana abadi pesantren, dana abadi perguruan tinggi, dana abadi kebudayaan, revitalisasi sekolah, dan sekolah unggulan Garuda.
Lebih lanjut, Sri Mulyani membeberkan, anggaran pendidikan tahun depan ditujukan untuk meningkatkan kualitas guru, memperkuat pendidikan vokasi, dan peningkatan kualitas kurikulum sesuai kebutuhan dunia kerja.
“APBN menyiapkan beasiswa bagi siswa dan mahasiswa dengan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang mencakup kepada 21,1 juta siswa penerima. Kartu Kuliah Indonesia Pintar untuk 1,2 juta mahasiswa penerima,” ungkapnya.
Sementara itu, alokasi anggaran APBN untuk gaji guru, dosen, tenaga pendidikan, dan penguatan kompetensi serta kesejahteraan guru serta dosen adalah mencapai Rp 274,7 triliun. Tunjangan profesi guru non PNS, tunjangan profesi guru ASN daerah disiapkan secara memadai. Sekolah rakyat dan sekolah unggulan Garuda diperkuat.
Sejalan dengan itu, pemerintah juga mendorong beasiswa pendidikan melalui program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk menyediakan beasiswa yang lebih masif untuk universitas di berbagai belahan dunia.
“Dan memberikan kesempatan kepada siswa Indonesia mencapai pendidikan tertinggi dan terbaik. LPDP tahun 2026 menargetkan pemberian beasiswa bagi 4.000 mahasiswa,” terangnya.
Baca Juga: Alokasi MBG 2026 Capai Rp335 Triliun, Serap 44% Anggaran Pendidikan
Bendahara Keuangan Negara ini juga mencatat, jumlah penerima beasiswa dana abadi pendidikan dari APBN telah mencapai 574.878 orang. Penerima beasiswa LPDP mencapai 55.586 orang yang telah mendapatkan gelar S2 40.284 dan S3 11.829 orang, dokter spesialis 3.379 orang.
“Ini adalah investasi negara pada generasi muda agar mereka menjadi generasi cerdas, inovatif, produktif yang siap untuk membangun negaranya dan siap bersaing di panggung global,” kata Sri Mulyani.
Selanjutnya: 5 Alasan Mengapa Microwave Wajib Ada di Dapurmu
Menarik Dibaca: Ini Manfaat Jalan Kaki ala Jepang bagi Kesehatan Menurut Para Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News