CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Keluarga Jero Wacik menyesal dan kecewa


Kamis, 04 September 2014 / 06:17 WIB
Keluarga Jero Wacik menyesal dan kecewa
ILUSTRASI. Kendaraan melintasi kamera tilang elektronik (ETLE) di Halte Tosari, Jakarta, Jumat (17/2/2023). Ada cara bayar denda tilang elektronik (e-Tilang) di BNI, BRI, BCA, hingga Gopay bagi para pelanggar (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.)


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BALI. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik (JW) sebagai tersangka, Rabu (3/9).

Jero diduga melakukan tindak pidana korupsi terkait dengan pengadaan proyek di Kementerian ESDM pada 2011-2013.

Ihwal ini sontak membuat keluarga Jero Wacik di kampung halaman Banjar Kerta Bhuana, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, mengalami syok.

Seperti disambar petir, pihak keluarga menyatakan masih tidak percaya dengan berita tersebut.

"Ya Tuhan saya kaget betul, sama sekali tidak percaya dengan berita itu. Saya menyesal dan kecewa, beliau adalah sosok yang baik, paman yang baik. Murah senyum, kata-katanya selalu menyejukkan. Dalam tradisi keluarga kami, hal seperti yang dituduhkan pantang untuk dilakukan," ujar keponakan Jero Wacik, I Nengah Martono, saat dijumpai Tribun Bali di rumahnya, Rabu (3/9).

Ia mengaku mengetahui berita buruk tersebut setelah dihubungi melalui telepon oleh saudara dan temannya. Sore kemarin, Martono tengah melakukan Ngayah di Pura Batur.

Telepon selulernya terus berdering karena orang-orang ingin memastikan soal kabar itu. Akhirnya ia pulang ke rumahnya dan menghidupkan televisi.

Kabar burung menjadi nyata tatkala KPK memastikan pamannya tersebut ditetapkan sebagai tersangka.

"Orang-orang di pura semuanya tidak percaya. Sampai akhirnya saya pulang dan melihatnya di televisi. Tiba-tiba rumah di sebelah kelihatan di televisi. Itu bohong, itu bukan rumah Jero Wacik, itu rumah keponakannya, rumah saudara saya, anak dari kakak tiri beliau," jelasnya.

Martono menegaskan, Jero Wacik tidak punya rumah bertingkat di Batur, begitu pula dengan tanah.

Dikatakannya, Jero Wacik hanya memiliki rumah peninggalan mendiang ayah yang kondisinya terkesan jauh dari kata mewah.

Saat Jero Wacik pulang, sebuah Balai Dangin sederhana dijadikan tempat berteduh.

"Karena tidak punya rumah makanya beliau tidak pernah tidur di sini. Mohon maaf, lihat saja kondisinya sendiri. Apa mencerminkan rumah pejabat yang mewah? Tidak kan?" tanya Martono. (Farid Assifa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×