kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kelas menengah Indonesia sangat optimis


Jumat, 06 Juni 2014 / 18:18 WIB
Kelas menengah Indonesia sangat optimis
ILUSTRASI. Cara menemukan kapsul waktu Spotify.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Standard Chartered mengadakan survei di lima negara berkembang yaitu Indonesia, India, Nigeria, Ghana dan Kenya mengenai tingkat kemakmuran pribadi masyarakat. Hasil survei menyebutkan, masyarakat di negara berkembang sangat optimis mengenai peningkatan kemakmuran pribadi mereka.

Group CEO Standard Chartered, Peter Sands mengungkapkan, hasil survei juga menyebutkan bahwa masyarakat kelas menengah di negara berkembang memiliki aspirasi yang sangat tinggi terhadap investasi dan menabung. "Pesatnya pertumbuhan kelas menengah adalah pendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang," katanya, Jumat (6/6).

Sebanyak 77% masyarakat atau konsumen di Indonesia dan India, memilih untuk bekerja di perusahaan nasional. Selain itu sebanyak 85% masyarakat di negara berkembang seperti di India, Indonesia dan Nigeria yakin pertumbuhan ekonomi akan tumbuh.

"Masyarakat kelas menengah Indonesia optimis bahwa ekonomi Indonesia masih akan terus tumbuh dan jumlah kekayaan mereka akan bertambah. Rasa optimisme itu tinggi mencapai 85% dari 1.000 orang Indonesia yang menjadi sample survei," ujarnya. Lebih lanjut menurutnya, mayoritas investor di lima negara tersebut mengharapkan adanya perbaikan posisi finansial mereka dalam lima tahun mendatang.

Dengan optimisme itu, maka kelas menengah Indonesia akan membeli kendaraan baru, roda empat dengan kapasitas yang banyak seperti mobil dengan kapasitas tujuh penumpang. Mereka juga semakin berminat berlibur ke luar negeri, terutama negara Eropa. Membeli produk barang mewah seperti benda elektronik dan produk mode, memberikan pendidikan terbaik kepada anak, dan memprioritaskan tabungan. "Sekitar 3/4 masyarakat kelas menengah Indonesia akan memproritaskan tabungan seiring dengan peningkatan kemakmuran," ujarnya.

Survei tersebut dilakukan terhadap 5.000 konsumen kelas menengah di lima negara berkembang, yakni Indonesia, India, Ghana, Kenya dan Nigeria. Secara spesifik, untuk Indonesia survei dilakukan kepada 1.000 sampel dengan pengeluaran di atas Rp 2 juta per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×