CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.396.000   10.000   0,72%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Kasus Omicron Meningkat, Epidemiolog Sarankan Sekolah Tutup Februari-Maret 2022


Rabu, 02 Februari 2022 / 20:53 WIB
Kasus Omicron Meningkat, Epidemiolog Sarankan Sekolah Tutup Februari-Maret 2022
ILUSTRASI. Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN 08 Kenari jakarta, Senin (3/1/2022). Kasus Omicron Meningkat, Epidemiolog Sarankan Sekolah Tutup Februari-Maret 2022.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Angka kasus harian Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Pada 2 Februari 2021, angka kasus baru dilaporkan mencapai 17.895 kasus. Angka ini terus meningkat selama dua minggu terakhir, yang disinyalir karena varian omicron.

Kenaikan kasus ini juga terjadi di sekolah-sekolah pasca pembelajaran tatap muka (PTM) kembali dilaksanakan oleh pemerintah. Klaster sekolah setiap harinya terus bermunculan, bahkan di Jakarta 190 sekolah kembali tutup merujuk kembali naiknya kasus Covid-19.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman, mengatakan bahwa pembukaan sekolah perlu dicermati kembali oleh pemerintah, karena situasi yang berisiko setidaknya hingga bulan Februari-Maret 2021.

Baca Juga: Cara Cek Lokasi Vaksin Covid-19 Terdekat dan Download Sertifikat Internasional

"Perlu mencermati masalah pembukaan sekolah ini, karena situasinya berisiko setidaknya sampai Februari atau awal Maret," jelasnya kepada Kontan, Rabu (2/2).

Selain itu, menurutnya di Amerika Serikat (AS) anak usia sekolah yang belum divaksinasi akan berisiko tinggi mengalami fatalitas, bahkan tujuh kali lebih besar daripada yang sudah divaksinasi.

Ada juga faktor lain yang perlu diperhatikan, seperti menjadi penular kepada keluarga yang mungkin saja mempunyai komorbid atau kepada adiknya yang belum melaksanakan vaksinasi.

Baca Juga: Update Ketentuan Pelaksanaan Vaksin Booster per 27 Januari 2022

"Risikonya jadi penular, kepada orang-orang di sekitarnya, ada adiknya yang belum bisa divaksin, atau ke orang tua dengan komorbid. Ini yang harus dipikirkan baik itu yang sudah divaksinasi atau tidak. Karena, yang sudah divaksinasi bukan tidak mungkin tertular,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×