kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus Ginjal Akut pada Anak Ditemukan Lagi, Kenali 5 Gejalanya


Selasa, 07 Februari 2023 / 07:05 WIB
Kasus Ginjal Akut pada Anak Ditemukan Lagi, Kenali 5 Gejalanya
ILUSTRASI. Kementerian Kesehatan kembali mendapatkan laporan kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah tidak ditemukan kasus baru sejak awal Desember tahun lalu, Kementerian Kesehatan kembali mendapatkan laporan kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).

Melansir laman Kemkes.go.id, ada dua kasus yang tengah disoroti Kemenkes pada tahun ini. 

"Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril, Senin (6/2) di Jakarta.

Dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Satu Kasus konfirmasi GGAPA merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek. 

Pada tanggal 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria) kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta, untuk mendapatkan pemeriksaan. Pada tanggal 31 Januari mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

Dikarenakan ada gejala GGAPA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi keluarga menolak dan pulang paksa. Pada tanggal 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD, dan pasien sudah mulai buang air kecil. 

Pada tanggal 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole. 

Baca Juga: Ini Langkah Kemenkes Setelah Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Muncul Lagi

"Namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia," lanjut dr. Syahril.

Sementara satu kasus lainnya masih merupakan suspek, anak berusia 7 tahun, mengalami demam pada tanggal 26 Januari, kemudian mengkonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri.

Pada tanggal 30 Januari mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari Puskesmas. Pada tanggal 1 Februari, pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan. Pada tanggal 2 Februari dirawat di RSUD Kembangan, kemudian dirujuk, dan saat ini masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta. 

Pada saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait pasien ini.

Pemerintah melakukan tindakan antisipatif dalam menentukan penyebab dua kasus GGAPA baru yang dilaporkan. 

"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien," jelas dr. Syahril.

Baca Juga: Ada Kasus Gagal Ginjal Akut Lagi, BPOM Larang Distribusi Obat yang Dikonsumsi Pasien

Kenali gejala gagal ginjal akut

Kemenkes meminta orang tua mewaspadai gejala yang mengarah pada penyakit gagal ginjal akut pada anak. Adapun lima gejala utamanya adalah:

1. Diare

2. Muntah

3. Demam selama 3 – 5 hari

4. Batuk & Pilek

5. Jumlah air seni yang semakin sedikit, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali

Menurut dr. Yanti Herman, Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan mengajak, orang tua harus terus mengawasi perkembangan kesehatan anak, tidak panik dan segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila anak mengalami gejala yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut.

Cara pencegahan gagal ginjal akut pada anak

Mengutip Kompas.com, Kepala Seksi (Kasi) Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila mengatakan, saat ini masyarakat sebaiknya kembali menghindari pemberian obat sirup sementara waktu. 

"Hindari pemberian obat sirup sementara waktu, kecuali ada petunjuk dokter," kata Ngabila dihubungi Kompas.com, Senin (6/2/2023). 

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Kembali Muncul, Masyarakat Diminta Waspada

Dia bilang, saat ini terdapat 3 cara untuk mencegah gagal ginjal akut pada anak yang bisa dilakukan. 

1. Mencegah sakit. 

Adapun cara untuk mencegah sakit ini dengan jalan memakaian masker untuk anak dan meminta anak menghindari orang yang sedang sakit. 

Selain itu, untuk mencegah sakit, anak harus diajak menjaga kebersihan diri, lingkungan dan makanan. 

2. Jangan minum obat sirup sementara waktu

Masyarakat diimbau untuk tidak minum atau mengkonsumsi obat sirup sementara waktu, kecuali ada petunjuk dokter dan dilakukan dengan cara yang tepat. 

3. Melakukan deteksi dini. 

"Jika ada gejala awal gagal ginjal akut segera ke dokter untuk diobati," kata dia.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×